"Saya dengar dari temen saya, akan ada undang-undang atau peraturan yang melarang pentas artis di saat kampanye pilkada," ujarnya
Penyanyi berdarah Sulawesi dan Jawa ini mengatakan, bila benar ada larangan semacam itu, dirinya tidak setuju. "Karena pentas artis dalam kampanye pilkada adalah lapangan kerja yang banyak menghasilkan uang bagi kami para artis penyanyi dan pemusik," ujar Fetty yang telah menuai uang yang dirasa lumayan selama musim pilkada di zaman reformasi ini.
Fetty mengaku di masa banyak pilkada ia bisa berkeliling Indonesia sampai ke pelosok-pelosok. "Dalam dua hari saya pernah menyanyi di 20 titik atau dua puluh tempat. Sampai-sampai ada bupati atau anak bupati yang mau melamar saya jadi istri," ujarnya.
Menurut Fetty, di musim pilkada yang lalu, penyanyi dangdut paling banyak dicari karena paling mudah menyedot massa. "Hampir semua penyanyi pop harus terjun ke dangdut, termasuk para penyanyi pop beken. Sampai saat ini masih terus diburu," lanjutnya. (OSD)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.