"Pelaku industri musik sudah sampai titik pasrah, apatis. Dari pemerintahan ke pemerintahan. itu tetep begini. Sedih sekali sih," tutur Addie kepada para wartawan, sesudah diskusi buku berjudul 100 Tahun Musik Indonesia, karya mendiang pengamat musik Denny Sakrie, di Pisa Cafe Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/4/2015).
Diungkapkan oleh suami penyanyi Memes ini, banyak yang tidak memahami dan tak peduli terhadap penciptaan karya musik. Ia mencontohkan bagaimana putranya, Kevin Aprilio, dan bandnya, Vierratale, memproduksi musik. Setelah mencipta lagu, merekamnya, dan membuat klip video, ujung-ujungnya karya itu langsung diunggah ke YouTube. Artinya, karya tersebut dinikmati secara cuma-cuma.
"Balik modalnya gimana? 'Yah, Pa, daripada dibajak, mending kasih aja yang asli.' Emang segitunya? 'Ya, lah, barang masih menuju ke toko, di internet lebih cepet lagi.' Dapat duitnya dari kegiatan off air," tuturnya lagi.
Menurut Addie, kondisi sekarang lain dengan kondisi zamannya. Aris musik zaman dulu mencipta lagu lalu direkam ke kaset atau CD untuk dijual. Dari situ mereka memperoleh royalti. Sekarang? Para pendengar musik lebih senang mengunduh secara ilegal melalui internet.
"Jadi, kasihan. Sebenarnya ini enggak bagus dan enggak bener," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.