Hujan deras langsung menyambut penampilan Zaskia di atas panggung yang digelar di Lapangan Surodinawan, Mojokerto. Sebagian kecil penonton pun berlarian mencari tempat berteduh. Namun, pesona Zaskia rupanya tak menyurutkan sebagian besar penonton untuk bertahan di lapangan menikmati sajian goyang itik khas pedangdut bernama lahir Surkianih itu.
Sayangnya, setelah Zaskia tuntas menggelindingkan tujuh lagu --termasuk lagu andalannya, "Bang Jono" dan " Satu Jam"--, hujan turun semakin lebat dengan disertai angin yang cukup kencang sehingga membuat lapangan Surodinawan semakin dipenuhi genangan air. Beberapa keributan kecil antar penonton bahkan sempat terjadi. Namun, langsung bisa diredam oleh petugas keamanan.
Di satu sisi, hujan yang semakin deras dan tak kunjung berhenti tersebut sempat membuat penampilan Armada ditunda hingga hujan reda. Sebagian penonton memilih untuk meninggalkan lapangan Surodinawan meski masih banyak yang tetap bertahan untuk menyaksikan penampilan Armada.
Setelah agak reda, akhirnya Rizal dan kawan-kawan naik panggung dan menutup acara utama Gebyar Asyiiik 2015 di Mojokerto. Lagu-lagu andalan mereka, antara lain "Buka Hatimu", "Pemilik Hati", "Pergi Pagi Pulang Pagi", dan " Mau Dibawa ke Mana" berhasil membuat penonton yang bertahan untuk goyang dan bernyanyi bersama seolah lupa bahwa tubuh mereka basah kuyup karena hujan deras yang mengguyur.
Tahun ini Gebyar Asyiiik mmengedepankan tema pertemanan sebagai wujud dari kebersamaan yang telah terjalin sebelumnya. "Konsep Gebyar Asyiiik ini bagus dan seru. Konsepnya enggak seperti konser-konser pada umumnya. Tema yang diangkat memang dimunculkan banget lewat kegiatan-kegiatan di dalamnya," tutur vokalis Armada, Rizal Disandi, dalam wawancara sebelum tampil dalam acara Gebyar Asyiiik.
Selain menampilkan Zaskia Gotik dan Armada, "Gebyar Asyiiik 2015" juga menggandeng komunitas-komunitas pengrajin dan kesenian lokal untuk terlibat dalam acara tahunan ini. Beberapa komunitas yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Komunitas Patung Batu Trowulan, Reog Ponorogo dan Kuda Lumping dari Surabaya, Komunitas Pengrajin Kerang Kenjeran dari Surabaya, Etnik Nusantara, serta Spektra Dance Surabaya.
Selain itu para penonton yang datang juga dapat menikmati berbagai macam kuliner hingga mengikuti berbagai permainan yang diadakan oleh pihak penyelenggara. Bagian kedua dimulai setelah maghrib dengan penampilan dari musisi lokal, Brodin, yang mengusung musik dangdut. Ketika Brodin manggung, jumlah penonton sudah mencapai sekitar 10.000 orang.
"Antusiasme penonton sangat besar. Ini aja jumlah yang datang sudah sekitar 10.000. Ini Armada aja belum tampil lho ya, mungkin nanti bisa sampai 15.000 penonton yang datang," kata Managing Director Kilau Indonesia Novrial Rustam mewakili pihak penyelenggara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.