"Ini dilema yang terjadi. Dari sisi kemanusiaan, gue agak miris. Bayangin, dia tuh (terpidana hukuman mati) sudah tahu mau meninggal kapan. Tapi, di satu sisi, dia itu juga bikin mati banyak orang," ujar Lukman dalam wawancara di Universitas Esa Unggul, Arjuna Utara, Jakarta Barat, Rabu (29/4/2015).
Namun, lanjut Lukman, ia juga tak memungkiri bahwa harus ada kekuatan hukum yang bisa membuat jera para pelaku kejahatan penyalahgunaan narkoba.
"Gue juga pengin orang itu (pelaku kejahatan tersebut) jera," kata ayah dari tiga anak ini.
Kendati baginya hukuman mati tersebut dilematik, menurut Lukman, ia mengerti dan paham mengapa hukuman mati diadakan.
"Kadang-kadang hukum dibentuk karena memang ada keperluan," katanya lagi.
Bahkan, sambung Lukman, Malaysia pun melaksanakan hukuman mati terhadap pelaku kejahatan penyalahgunaan narkoba.
"Malaysia waktu itu pernah (melaksanakan) hukum mati," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.