Pongki Barata Kecewa dengan IMA 2015

Sebagai nominator Soundtrack Terfavorit berkat lagu tema film Nada untuk Asa, "Seluas Itu", Pongki coba mengungkap kronologi yang sebenarnya berkait pengumuman nominasi kategori tersebut melalui situs pribadinya, www.pongkibarata.com.

"Beberapa minggu lalu, saya mendapat kabar dari tim film Nada untuk Asa bahwa lagu 'Seluas Itu' yang diciptakan bersama Acha Septriasa dan Charles Gozali mendapatkan nominasi Soundtrack Terfavorit," tulis Pongki dalam situsnya pada 20 Mei 2015.

Pongki mengatakan, sejak awal pengumuman hanya ada lima lagu yang menjadi nomine, antara lain "Tinggikan" (Glenn Fredly), "Di Balik Pintu Istana" (Saint Loco), "Fly My Eagle" (Anggun C Sasmi), "Immortal Love Song" (Mahadewa), dan "Seluas Itu" miliknya.

Kata Pongki, dirinya dihubungi berkali-kali melalui sambungan telepon oleh pihak penyelenggara IMA 2015 untuk hadir saat malam penghargaan, di Balai Sarbini, 18 Mei 2018.

Meski sempat beralasan tak bisa hadir, akhirnya Pongki bersedia lantaran diminta langsung oleh pihak film Nada untuk Asa. "Akhirnya saya (mengajak istri) memutuskan untuk datang. Walau terlambat dan acara sudah berjalan," tulis dia.

Pongki dan istrinya duduk di kursi khusus untuk para nominasi bersama tim produksi Nada untuk Asa dan para nomine lainnya, yakni Glenn Fredly dan Saint Loco.

"Akhirnya tiba pembacaan, pemenangnya Angel Pieters (vokalis yang menyanyikan ""Indonesia Negeri Kita Bersama) untuk film Di Balik 98," tulis Pongki.

Saat itu, Pongki bersama nomine lainnya mengaku belum menyadari kejanggalan itu. "Saya kaget luar biasa," tulisnya.

Sejak itu, Pongki berulang kali mencari kebenaran hingga kecurigaanya terungkap. Nama vokalis Angel Pieters yang mewakili lagu "Indonesia Negeri Kita Bersama" tak pernah ada dalam nominasi yang diumumkan pada 5 Mei 2015.

"Saya cek berulang kali. Betul. Nama Angel Pieters tidak ada dalam nominasi yang dipoolingkan," ujarnya.

Pongki mengatakan, dirinya tak enak hati dengan masyarakat yang telah mengirim SMS premium untuk mendukungnya. "Maaf ya, ternyata Polling SMS ini cuma main-main," tulis Pongki.

Pongki menyatakan mengecam penyelenggara IMA 2015 dan meminta agar merka segera mengklarifikasi kontroversi ini. "Sampai sekarang saya belum mendapat kejelasan dari pihak-pihak yang terkait," katanya.

Saat Kompas.com mencoba menanyakan lebih lanjut melalui sambungan telepon, Pongki enggan berbicara banyak. "Interview ya? Enggak usahlah. Thank you, bye bye," kata Pongki.