Kira-kira pukul 20.20 WIB, Page mengentak dengan lagu-lagu up beat dan bernuansa dance khas 1990-an, salah satunya dengan menyanyikan "Turn On The Radio".
"Terima kasih Jakarta sudah datang ke pertunjukan saya. Senang sekali rasanya bisa kembali ke sini. Saya merasa Jakarta seperti rumah saya sendiri," tutur Page dalam bahasa Inggris ketika ia selesai melantunkan lagu ketiganya malam itu, "Turn On The Radio".
Selepas lagu tersebut, kursi-kursi yang mula-mula terlihat masih kosong ketika pertunjukan baru dimulai pun mulai terisi oleh para penonton yang kebanyakan paruh baya. Jarak antara kursi-kursi penonton dengan panggung yang tidak terlalu jauh pun mencipta suasana akrab dengan kedekatan antara Page dengan para penonton.
Kemudian secara berturut-turu, Page membawakan "Madly in Love", "I'm Falling in Love," "Tell The World", dan "When I Dream of You". Berkali-kali Page turun panggung, berjalan ke arah kursi-kursi penonton, sambil bernyanyi. Ia terkesan sangat mengapresiasi bagaimana loyalitas para penggemarnya di Indonesia yang selalu mengikuti karya-karyanya.
Selain dengan menyanyikan lagu-lagu populernya, dalam pertunjukan berdurasi kira-kira dua jam tersebut, Page juga membangun suasana akrab dengan para penonton dengan banyak bercerita tentang latar belakang ia mencipta lagu yang ia suguhkan.
"Ketika saya menulis album kedua, saya selalu memikirkan satu lagu untuk saya tulis. Saya punya teman yang suka melukis. Saya berpikir bahwa lukisan datang dari pikiran, dari hasil imajinasi. Maka, saya buat lagu ini dan persembahkan untuk Anda," kata Page sebelum memulai membawakan salah satu hit-nya, "Paintings in Mind".
Suasana kedekatan dicipta pula oleh Page dengan banyak bercerita mengenai perjalanan karier bermusiknya, yang berawal di New York City, AS. Baginya, kota itu selalu menjadi kenangan indah baginya karena di kota tersebut ia memulai kariernya.
"Karier saya berawal ketika saya berumur 18 tahun dan tinggal di sebuah apartemen di New York. Banyak lagu saya ciptakan di apartemen itu. Sekarang, ketika saya kembali berjalan menyusuri sepanjang jalan menuju apartemen tersebut, saya selalu teringat, 'Oh di jendela itu saya pernah menulis lagu ini,' atau, 'Oh di kamar itu lagu ini tercipta'," tutur Page di panggung.
Dari 18 lagu yang menjadi isi repertoar Page, lagu Page yang paling populer, "Shoulder to Cry On", dipilihnya untuk menjadi lagu penutup pertunjukan tersebut. Sontak paduan suara dari para penonton yang ikut menyanyi pun tercipta.
"What a beautiful audience. Ada penonton yang mengatakan bahwa dia selalu datang sejak kali pertama saya konser di sini. Sungguh indah mendengarnya. Thank you, Jakarta," ucap Page sebelum mangakhiri penampilannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.