LOS ANGELES, KOMPAS.com - Joe Taslim menimba ilmu akting di Margie Haber Studio di Los Angeles, California secara intensif selama satu bulan. Semua hal ia pelajari.
"Hal-hal mendetail yang memang tidak bisa didapat di Indonesia pastinya," papar Joe Taslim kepada VOA.
Berbagai hal baru termasuk teknik dan gaya akting yang sesuai dengan pakem film Hollywood dipelajari oleh Joe. Walaupun sudah sering main film, Joe kembali mendalami teknik audisi dan pengenalan karakter, juga cara berbicara dengan menggunakan aksen Amerika.
Inilah yang juga dilakukan oleh aktor-aktor yang berasal dari negara lain seperti Inggris dan Eropa yang sengaja datang ke Amerika hanya untuk mencari pelatih yang bisa menghilangkan aksen kental mereka.
"Supaya mereka bisa mainin karakter Amerika, kalau enggak mereka selalu jadi orang itu-itu saja kan," kata aktor yang juga pernah bermain dalam film "The Raid: Redemption" itu.
Demi melebarkan sayapnya keluar Indonesia, Joe mengatakan para aktor perlu terjun langsung ke negara yang dituju untuk mempelajari kebudayaan setempat sehingga bisa mendapat pengetahuan baru mengenai industri film di negara tersebut.
"Kecuali memang sudah nyaman di Indonesia, ya, tidak perlu mengambil kelas," tambahnya.
Kelas akting yang diikuti Joe di AS ini merupakan salah satu cara yang ia tempuh untuk bisa mendapat kesempatan bermain di lebih banyak lagi film-film di AS. Sebelumnyanya ia ikut bermain dalam film "Fast and Furious 6" yang dibintangi oleh Vin Diesel dan mendiang Paul Walker.
Setiap tahunnya, agen Joe di AS juga menganjurkannya untuk datang dan bertemu dengan para insan perfilman Hollywood. Ia juga menemui beberapa direktur casting di AS.
"Saya lagi menanam-nanam bibit lagi. Hopefully, jadi berbuah di sini atau di Indonesia sama saja, tapi mudah-mudahan yang terbaiklah," ujar ayah dari tiga anak ini.
Walaupun sudah terkenal di Indonesia dan pernah ikut bermain dalam film Hollywood, Joe masih tetap dihadapi tantangan yang sangat berat untuk bisa bersaing dengan para aktor di luar negeri, khususnya di Hollywood.
"It’s hard. It’s super hard. Sekarang sudah melihat semua aktor yang berjuang keras di kelas saya.Mereka ada yang kerja di sini, kerja di situ, ada yang kerja di restoran-restoran untuk bayar duit kelas," katanya. "It’s crazy. They’re Americans, they’re originally from here and they’re still struggling. Mereka enggak jelek. Rata-rata bagus (aktingnya)."
Namun, ini tidak mematahkan semangatnya. "Nothing is impossible for me, it’s all possible," tambah pemegang beberapa medali emas untuk bela diri judo ini.
Salah satu kunci Joe untuk bisa menembus dunia perfilman internasional adalah dengan bermain dalam film Indonesia yang bagus, sehingga prestasinya bisa dilihat hingga ke luar Indonesia.
Menurutnya, penting untuk bisa bekerja sama dengan pembuat film dan tim yang baik dan memastikan proyek filmnya dapat tembus ke festival-festival di Amerika. "That’s what I did,” ujar aktor yang juga berprofesi sebagai model itu.
Untuk ke depannya Joe akan ikut main dalam beberapa film Indonesia yang rencananya juga akan dipasarkan di luar negeri, seperti AS, Eropa, dan Asia dengan standar seperti film The Raid.
"Pintunya sudah terbuka, jadi sekarang tinggal sinematografi, filmmaker lain untuk melanjutkan. Jadi memang ada beberapa proyek yang mau kita jalankan, tapi untuk tahun depan," kata Joe.(Dhania Iman/Ariono Arifin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.