"Setiap orang kan kalau bikin sesuatu ada pas peak-peak-nya. Cuma, kadang-kadang, di suatu hari, bisa jadi flat gitu dan kadang-kadang kejenuhan itu mulai terasa. Kan bikin musik sepanjang tahun capek, jadi mungkin ada masa statis yang kita enggak puas terhadap hasil karya kita sendiri. Hal-hal yang kayak gitu kan terjadi. Cuma, dengan adanya kemenangan ini, jadi kayak, 'Wah.' Maksudnya, dengan lingkup China, ini ngebuka untuk lingkup yang lebih gede. Kalau memang sudah oke jenjang internasional di China, berarti masih bisa ditingkatkan lagi untuk sampai mungkin Eropa lah, atau Amerika. Jadinya, lebih semangat," tutur Aksan ketika diwawancara oleh Kompas.com di kediamannya di Kencana Loka, BSD, Tangerang Selatan, Selasa (16/6/2015).
Ia pun merasa sangat senang dengan prestasi yang diperolehnya.
"Seneng sih, seneng banget," ucapnya.
Aksan menjelaskan bahwa tidak ada sistem nominasi dalam festival tersebut, tetapi para pemenangnya dipilih dari 100 film yang disaring, sesuai dengan kategori-kategorinya.
"Enggak tahu. Cuma, dari 100 film, yang seleksinya dia (festival), pokoknya menangnya itu. Langsung menang kalau di sana. Enggak dikasih lihat nominasinya lagi," terangnya.
Personel band Potret yang biasa dipanggil Wong Aksan ini mengaku baru mengetahui keikutsertaannya tersebut dua minggu sebelum festival itu. Ia mengetahui hal tersebut dari produser film Sokola Rimba, Mira Lesmana.
"Waktu itu tiba-tiba dikasih tahu sama Miles (Mira Lesmana), masuk nominasi katanya, nominasi sebagai musik terbaik. Ya, dua minggu sebelumnya," ujarnya.
Aksan kini tidak sedang terlibat dalam sebuah produksi film.
"Sebenernya kemarin ada tawaran, cuma karena belum deal, jadi saya belum berani bilang, entar salah lagi," kata mantan suami dari artis peran, pemain drum, dan model Titi Rajo Bintang ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.