Putra almarhum maestro biola Idris Sardi ini mengaku banyak belajar dari rekan-rekan sineasnya. Salah satunya, sutradara dan produser Filosofi Kopi, Angga Dwimas Sasongko (30).
"Banyak temen yang bisa saya tanya-tanya. Ada Angga yang sudah sutradara dan menjadi produser untuk filmnya sendiri. Ya kan, Angga itu sutradara sekaligus produser buat filmnya. Saya bisa tanya dan ngobrol-ngobrol sama dia," ucapnya dalam wawancara sesudah jumpa pers Festival Film Indonesia (FFI) 2015 di Restoran Kembang Goela, Jakarta Selatan, Rabu (9/9/2015).
"Ada Affandi juga (produser Di Balik 98). Saya bisa belajar dari dia juga. Terus, Mbak Dewi (Dewi Umaya, salah satu produser film Guru Bangsa: Tjokroaminoto)," tambahnya.
Pemain film Laskar Pelangi ini berprinsip, jangan malu bertanya dalam belajar.
"Pada saat aku nyemplung, ada yang aku enggak ngerti, aku tanya, se-simple itu. Dari situ kita belajar," kata Lukman.
Dari ketiga bidang yang sudah digelutinya, Lukman merasa yang paling menarik minatnya tetap menjadi artis peran dan sutradara.
"Produser bukan enggak menarik, tapi passion terbesar di akting dan penyutradaraan. Produser enggak masuk rencana hidup. Yang masuk itu sebenarnya sutradara. Jadi aktor, terus tiba-tiba aku bercita-cita jadi sutradara. Tapi, ditawarkan jadi produser, ya why not. Film itu luas. Harus tahu itu, harus terjun langsung," katanya lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.