"Tempat ini adalah pengalaman yang baru buat saya. Kalian kasih tempat ke saya, saya akan berikan penampilan saya," ujar Syaharani, yang naik ke pentas dalam formasi band Syaharani and Queenfireworks (ESQI:EF), sebelum memutus ucapannya itu dengan lagu "Selalu Ada Cinta".
Syaharani, yang mengenakan kostum serba putih, menghibur para penonton bersama Donny Suhendra (gitar), Andy Gomez (keyboard), Bekti Sudiro (bas), dan Eddy Syakroni (drum). Mereka tampil sebagai band penutup pergelaran tersebut dengan menyajikan enam lagu selama 45 menit.
"Kami ke sini tidak hanya untuk jazz, tapi untuk Maratua," kata Syaharani.
Ia dan grupnya lalu menggelindingkan "Lagu Anak Desaku" dan "Layang-layang Selayang Pandang".
Grup yang terdiri dari Yusuf (vokal dan gitar), Iyin (keyboard), King (bas), dan Iqbal (drum) membawakan lima lagu, yaitu "Song for Hudoq", "Orang Utan", "3G", "Paris Barantai", dan "Sungai Mahakam".
Maratua Jazz & Dive Festival 2015, yang menghadirkan Idang Rasjidi Syndicate, ESQI:EF, dan YK Samarinda, ditonton oleh sebagian warga Pulau Maratua. Selain mereka yang berasal dari sekitar tempat pergelaran, ada pula mereka yang datang dari desa Bohe Silian, desa Payung Payung, desa Bohe Bukut atau Teluk Harapan, dan desa Teluk Alulu di pulau itu.
Menuju tempat pergelaran tersebut, mereka, termasuk yang pergi sekeluarga, berjalan berduyun-duyun. Ada yang membawa bekal dalam ransel mereka.
Benny, salah seorang warga Teluk Alulu, mengatakan, ia datang untuk menonton pergelaran jazz tersebut, karena selama ini ia belum pernah mendengarkan jazz.
"Pengin nonton, belum pernah dengar jazz kayak apa," ucapnya kepada Kompas.com di Pelabuhan Payung Payung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.