"Secara lirik ini representatif keseharian anak muda. Contohnya putus cinta. Tapi mengangkat putus cinta itu dari segi positif. Cerita cinta positif kalau dibahasakan," ujarnya usai menghadiri jumpa pers ulang tahun Erasmus Huis ke-45 di kawasan Kota Tua, Jakarta, Minggu (27/9/2015) sore.
Paada album yang rencananya bakal dirilis awal tahun depan, Calvin ingin menyampaikan bahwa momen putus cinta di masa muda adalah bagian dari perjalanan asmara menemukan seseorang yang terbaik, bukannya menambah musuh.
"Enggak harus putus kontak atau enggak teguran lagi. Tapi mereka bisa bernostalgia inget hal indah dulu saat mereka sama-sama. Jadi putus cinta itu bukan sesuatu hal yang selalu mengerikan dan menyedihkan. Bahagia itu kita yang ciptakan," ucapnya.
Pesan-pesan tentang cinta yang ia tuangkan dalam karya bermusiknya banyak terinspirasi dari pengalaman pribadi maupun curahan hati (curhat) teman.
"Inspirasi dari pengalaman pribadi dan curhatan perjalanan cinta temen-temen. Banyak merasa lah," tuturnya.
Kata Calvin lagi, selain fokus pada penulisan liriknya, ia juga mengubah sedikit genre musik jazz yang dimainkannya menjadi lebih pop agar mudah dicerna penyuka musik Indonesia.
"Bukan men-down grade karya saya, tapi secara musikal lebih menerjemahkan kemauan saya dengan jelas lewat msuik yang mudah dicerna," kata Calvin.
"Rencanya akan ada delapan sampai sepuluh lagu. So far, aku yang tulis dan aransemnnya dibantu Irwan Simanjuntak. Judul albumnya masih rahasia," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.