"Beliau selalu sedih dan khawatir melihat anak-anak bacaannya itu enggak sesuai umur, atau anak-anak yang didandani melampaui usianya," ucap Ratih kepada wartawan seusai melayat di kediaman Pak Raden, di Jalan Petamburan III RT 03/RW 04, Kelurahan Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (31/10/2015) pagi.
Selama ini, kata Ratih, pria yang identik dengan belangkon dan kumis tebalnya itu selalu memperhatikan kondisi anak-anak Indonesia. Bahkan, ia menilai Pak Raden hingga usia senjanya masih memiliki jiwa anak-anak.
"Beliau luar biasa. Bagi saya selalu berjiwa kekanak-kanakan. Pelihara puluhan kucing itu membuktikan jiwa anak-anaknya keluar. Makanya, dia selalu mikir, bagaimana ya bacaan anak-anak sekarang, lagu anak-anak sekarang, buku-bukunya," ucap Ratih.
Saat ini, jenazah Suyadi alias Pak Raden masih disemayamkan di kediamannya yang berada di kawasan Petamburan. Rencananya, Suyadi akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut sekitar pukul 12.00 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.