"Ketika tayang di luar negeri, para penontonnya bilang ini bisa memberi gambaran bagi mereka tentang Indonesia, bukan soal indah atau jeleknya tapi soal kenyataan alias real-nya. Mereka suka kejujuran yang ditampilkan film ini," kata Joko dalam jumpa pers A Copy of My Mind di XXI Plaza Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (16/11/2015).
Kejujuran yang dimaksud oleh Joko adalah bagaimana Jakarta digambarkan sesuai kenyataan yang ada.
"Jakarta adalah tempat yang contradictory tapi puitis. Ada gedung bertingkat dan di sebelahnya sudah ada slum area. Ada sampah tapi di sampingnya ada karya seni."
"Bagi orang Jakarta, ada susahnya ada gembiranya. Kayak macet, ya sudah terima, enggak menggerutu dan kalau di jalan malah dengerin musik pas macet. Itu kejujuran yang mereka puji di film ini," ujar Joko.
Lanjut Joko, para penonton ketiga festival internasional itu juga memuji akting para pemeran dalam film A Copy of My Mind.
"Mereka ada yang sampai nanya, 'Apa benar si Tara Basro itu adalah mbak-mbak salon?'. Terus ada yang nanya juga, 'Apa benar Maera itu pernah di penjara?'," tuturnya.
"Mereka bilang aktingnya natural. Tentunya mereka suka temanya juga," lanjut dia.
Disutradarai oleh Joko Anwar, film yang menghabiskan waktu delapan hari proses pengambilan gambar ini menceritakan sepasang kekasih, Sari (Tara Basro) dan Alex (Chicco Jerikho), yang bekerja sebagai karyawan salon dan penjual DVD bajakan.
Secara tak sengaja mereka menemukan sebuah DVD berisi rekaman tindak kejahatan korupsi yang melibatkan para pejabat tinggu dan seorang calon presiden.
Selain itu, film ini juga menampilkan Maera Panigoro, Paul Agusta, dan Ario Bayu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.