"Aku enggak nyangka bahwa aku nyanyi di Katedral sebagai seorang pemazmur pada malam Natal. Mazmur itu memang dinyanyikan ketika misa," ujarnya di Gedung Annex, RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
"Di situ aku tidak menyanyikan laguku, enggak jadi Citra Scholastika yang biasanya. Di situ aku adalah pemazmur. Excited banget karena ini jadi suatu kehormatan dan prestasi bagi aku," lanjutnya.
Menurut Citra, kali ini dirinya merasa gugup.
"Akan lebih deg-degan dibanding nyanyiin lagu-lagu aku yang biasanya. Momen menjadi pemazmur selalu menjadi momen yang mendebarkan bagiku, apalagi ini nanti keluarga juga hadir, dan pada momen malam Natal pula," tuturnya.
Citra kemudian mengungkapkan bahwa mazmur menjadi titik awal ia mulai belajar menyanyi.
"Menjadi pemazmur adalah titik awal ketika saya berani nyanyi di depan banyak orang. Saya waktu itu jadi pemazmur termuda karena kali pertama jadi pemazmur itu umur saya baru sebelas tahun. Setiap mazmur memang punya soul-nya sendiri. Beda banget ketika nyanyi lagu-lagu yang biasa. Mungkin dari situlah Tuhan memberi jalan bagi saya untuk menekuni dunia tarik suara," ujar Citra.
"Jadi, awal cerita belajar baca not, belajar musik, dan berani nyanyi di depan banyak orang ya lewat mazmur itu," sambungnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.