"Kok ada aja yang tega ya. Itu kan pasti untuk ekonomi menengah ke bawah, itu malah bikin sakit. Cukup sedih," kata dia yang ditemui usai nonton bareng film Iseng di XXI Blok M Square, Jakarta Selatan, Minggu (13/3/2016).
Dinda mengaku sering merasa khawatir dengan kebersihan air yang digunakan para pedagang di pinggiran jalan.
"Pasti sih waswas. Enggak denger itu, juga pasti waswas, itu airnya gimana?" ucapnya.
"Lumayan suka (jajan pinggir jalan). Tapi yang pasti aja sih. Kadang kalau lagi pengin makan cilok ya beli aja sembarangan, tapi kalau keliatan kotor banget enggak ya," tambah Dinda.
Diberitakan sebelumnya, seorang pedagang es teh manis ditangkap oleh anggota Satpol PP Jakarta Pusat di Silang Timur Monas, Kamis (10/3/2016) sore.
Ia diduga menggunakan air kotor untuk meracik es teh manis yang dijualnya.
Dugaan tersebut diungkapkan Kasatpol PP Jakarta Pusat Iyan Sopiyan Hadi karena S berjualan tepat di sisi saluran air.
Dugaan itu dikuatkan dengan penempatan nampan lengkap dengan gelas plastik dan peralatan yang berada di bawah bak saluran air.
"Anggota memang enggak lihat dia (S) nampung air dari saluran air, tetapi besar dugaan dia pakai air itu untuk bikin teh manis, soalnya air kotor yang keluar dari paralon itu airnya jernih," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.