LONDON, KOMPAS.com -- Setelah jeda lebih dari tiga tahun, pertanyaan mengusik pikiran penyanyi Adele (27) saat hendak memulai album barunya.
Sukses besar pada album sebelumnya membuat dia bertanya-tanya, bisakah dia bisa mengulang sukses itu sama besarnya?
Tahun 2011, album 21 sukses mengantar Adele ke puncak.
Siapa tak tahu lagu-lagu hit dalam album itu, "Someone Like You", "Rolling in the Deep", "Don't You Remember", dan "Rumour Has It?"
Justru karena begitu suksesnya album tersebut, membuat Adele berpikir keras.
Sukses itu ibarat dua sisi mata uang.
Di satu sisi, 21 jadi bukti nyata kerja keras Adele sejak pertama kali bernyanyi di depan mikrofon di Brit School, London Selatan, tahun 1999.
Di sisi lain, album itu seolah "memenjarakan" Adele.
"Setiap hari sepanjang hidupku, aku akan teringat album itu, dan aku sangat menghargainya.
Saat aku menulis 'Someone Like You', aku tahu lagu itu akan jadi lagu yang, 'Oh Adele, oh yeah, Someone Like You'," tutur Adele melalui rilis yang dikirimkan pihak manajemen kepada Kompas.
"Aku sangat bangga. Tetapi, saat harus menindaklanjuti, pertanyaan yang jelas muncul di kepalaku: bisakah petir menyambar dua kali?"
Saat mengerjakan album 21, banyak proses personal yang terlibat.
Adele mengungkapkan tidak suka dengan apa yang dirasakannya saat berusia 21 tahun, terutama putus hubungan dengan kekasih, yang mengilhami album itu.
"Aku tidak mau merasa seperti itu lagi. Aku tidak mau kesepian lagi," ujarnya.
Beruntung, selama promosi album 21, hidup Adele seperti kebalikan dari lirik lagu terkenalnya.
Dia menemukan pasangan dan hidup bersama.
Dia juga melahirkan anak lelaki, Angelo, tahun 2012.
Adele merasa kehilangan dirinya saat menjadi ibu, dalam arti yang baik tentunya.
Dia menjadi sadar bahwa ada sesuatu yang lebih besar daripada dirinya tengah terjadi dan akan selamanya menjadi lebih besar dari dirinya.
Dia berpisah dengan kecerobohan masa muda, dengan dirinya yang lama.
"Saat kamu lebih tua, kamu kehilangan keintiman dengan teman masa kanak-kanak. Kamu menikah, kamu punya anak. Ini bukan hal jelek. Hanya ada semacam melankoli. Aku tidak kekurangan apa pun, tetapi karena aku belum mengalaminya, aku jadi ingin. Aku penasaran," ujarnya.