KOMPAS.com -- Bintang pop dunia, Beyonce, baru-baru ini dikritik keras oleh sejumlah polisi dan sekelompok kaum konservatif Amerika Serikat lantaran video klip lagu terbarunya, "Formation", dinilai anti polisi.
Video klip tersebut dipenuhi gambar gerakan protes Black Lives Matter di Amerika Serikat. Gerakan tersebut diorganisasi oleh warga AS keturunan Afrika yang menolak tindakan rasialis dan kekerasan terhadap warga kulit hitam. Dalam video klip juga ada adegan polisi mengangkat tangannya seolah-olah menyerah.
Beyonce menolak semua kritik itu. "Saya ini seorang artis. Saya pikir produk seni yang sangat berpengaruh biasa disalahpahami. Setiap orang mempersepsikan saya sebagai anti polisi. Itu sepenuhnya salah," katanya dalam sebuah wawancara dengan majalah Elle yang terbit Selasa lalu.
"Saya sangat mengagumi dan hormat kepada para polisi dan keluarganya yang mengorbankan dirinya untuk menciptakan rasa aman. Tetapi, supaya semuanya jelas, saya katakan saya menentang ketidakadilan dan kebrutalan. Itu dua hal yang berbeda," tegas penyanyi berusia 34 tahun itu.
Beyonce telah lama menggambarkan dirinya sebagai seorang feminis. Namun, pada wawancara dengan Elle, dia lebih senang menyebut dirinya sebagai humanis yang menaruh perhatian pada korban ketidaksetaraan dan ketidakadilan. (AFP/BSW)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 April 2016, di halaman 28 dengan judul "Saya Tidak Anti Polisi!".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.