JAKARTA, KOMPAS.com — Kelompok Penerbang Roket (KPR) identik dengan rock n' roll, ugal-ugalan, dan cadas. Tapi, bagaimana jadinya kalau grup musik itu bikin lagu dangdut?
Simak saja "Jimi Hendrikoes", lagu terbaru trio asal Jakarta ini.
Judul "Jimi Hendrikoes" merupakan hasil penggabungan dua nama artis musik yang jadi sumber inspirasi KPR dalam berkarya, yaitu Jimi Hendrix dan Koes Bersaudara/Koes Plus.
"Jimi Hendrikoes" dirilis oleh label rekaman Berita Angkasa Records. Single tersebut diluncurkan untuk kali pertama dalam format box set terbatas alias dicetak hanya sebanyak 50 buah dan sudah ludes terjual.
KPR terdiri atas vokalis/gitaris Rey Marshall, vokalis/pemain bas John Paul "Coki" Patton, dan penggebuk drum Viki Vikranta.
Mereka mengungkapkan bahwa Jimi Hendrikoes merupakan lagu pertama yang mereka ciptakan dengan menggunakan tema fiksi.
Tokoh Jimi Hendrikoes diciptakan oleh mereka sebagai sosok pemusik yang lahir di Surabaya dan bercita-cita menjadi pemusik legendaris.
"Kemudian, Jimi membulatkan tekadnya untuk menjadi bintang. Akhirnya, ia merantau ke Ibu Kota dan tampil di mana saja untuk menghibur orang-orang. Naluri dan kemampuan bergitar mengantarnya ke puncak ketenaran, dan dia berhasil menjadi rockstar," beber Coki.
Lalu, mengapa jadi lagu dangdut?
"Kami memilih dangdut karena ragam musik tersebut adalah salah satu identitas Indonesia. Kelompok Penerbang Roket adalah band rock Indonesia, dengan membawakan dangdut akan memperkuat karakter Indonesia kami. Selain itu, 'Jimi Hendrikoes' menjadi sebuah tantangan baru yang sulit sekaligus menarik bagi kami," ujar Rey.
Setelah box set Jimi Hendrikoes habis terjual, KPR pada akhir April 2016 akan meluncurkan lagi lagu tersebut dalam format kaset versi reguler seharga Rp 50.000.
Kaset yang juga berisi "Let Us Dance Together", lagu cover Panbers, ini bisa didapatkan melalui akun Instagram @beritaangkasamerch. (Alvin Bahar)
Baca artikel aslinya di hai-online.com dengan judul "Terinspirasi Jimi Hendrix dan Koes Plus, Kelompok Penerbang Roket Bikin Lagu Dangdut!".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.