Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luna Maya Bicara soal Pemerkosa dan Pembunuh Siswi SMP di Bengkulu

Kompas.com - 03/05/2016, 18:17 WIB
Tri Susanto Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Artis peran Luna Maya ikut berkomentar atas kasus yang menimpa YN (14), siswi SMP di Rejang Lebong, Bengkulu, yang diperkosa dan dibunuh oleh 14 orang pemuda.

Luna berpandangan, 14 pelaku yang melakukan tindakan tersebut sepertinya jauh dari pendidikan.

"Harus ada peran pendidikan dan orangtua. Kalau lingkungannya baik, di luarnya juga baik. Nah, ini ketahuan sih kalau yang 14 orang itu seperti enggak berpendidikan," kata Luna di sela acara peluncuran produk sampo di Restauran Harum Manis, Jalan KH Mas Mansyur, Jakarta Pusat, Selasa (3/5/2016).

"Kalau mereka berpendidikan, mereka enggak akan melakukan hal itu. Harusnya perempuan itu dilindungi. Kalau orang berpendidikan, laki-laki yang mau cubit perempuan aja pasti akan malu ya," sambung Luna.

Luna menyayangkan kejadian tersebut. Seharusnya, kata dia, generasi muda bisa berprestasi dan menunjukkan kreativitasnya.

"Harus dipupuk dari rumah. Bisa diajarkan anaknya harus bisa seperti apa. Saya bukan orang pintar, saya dapat pengetahuan lebih karena tahu banyak itu asyik ya. Lebih banyak untungnya daripada ruginya," kata Luna

YN ditemukan tewas di dalam jurang. Kondisi jenazah korban dalam keadaan membusuk. Korban ditemukan pada 4 April 2016 lalu, dalam keadaan nyaris tanpa busana dengan kaki dan tangan terikat.

Dalam waktu beberapa hari, Kepolisian Resor Rejang Lebong, Bengkulu, meringkus 12 remaja pelaku pemerkosaan YN.

Kepala Polres Rejang Lebong Ajun Komisaris Besar Polisi Dirmanto mengatakan, 12 pelaku itu masing-masing berinisial De (19), To (19), dan Da (17). Ketiga warga Desa Kasie Kasubun, Padang Ulak Tanding, itu ditangkap pada Jumat (9/4/2016).

Dari pengembangan kasus tersebut, pada keesokan harinya, Sabtu (10/4/2016), giliran Su (19), Bo (20), Fa (19), Za (23), Fe (18), Al (17), Su (16), dan Er (16), semuanya warga Kasie Kasubun, diringkus polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau