Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Film Pendek "Prendjak" dari Yogyakarta Diputar di Festival Film Cannes

Kompas.com - 18/05/2016, 10:51 WIB

CANNES, KOMPAS.com - Sutradara asal Yogyakarta, Wregas Bhanuteja, tidak pernah membayangkan bakal berdiri bersama sutradara-sutradara dari berbagai negara di gedung Theater Miramar, Cannes, Perancis.

Film pendek karyanya, Prendjak, diputar bersama empat filmnya pada Festival Film Cannes, pada Minggu (15/5/2016) dan Senin (16/5/2016). 

Prendjak ditampilkan bersama film Lenfance dun Chef karya Antoine de Bary (Perancis), Limbo karya Konstantina Kotzamani (Yunani), Oh What a Wonderful Feeling karya Francois Jaros (Kanada), Le Soldat Vierge garapan Erwan Le Duc (Perancis).

"Yes I came to Cannes for first time," ujar Wregas Bhanuteja saat ditanya pembawa acara di depan panggung sebelum pemutaran perdana Film Prendjak, diputar di Theatre Miramar, Cannes, selama dua hari 15 dan 16 Mei.

Lebih lanjut Wregas menyebutkan bahwa ia datang dari Jawa, "I came from Indonesia and I am bring my story from my city Yogyakarta."

"The title of my film is Prendjak, In The Year of Monkey," ujar Wregas.

Ia kemudian menerangkan bahwa prenjak adalah jenis burung dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan Tahun Monyet. Hanya saja, dia dan para pemain memang lahir di Tahun Monyet.

Ia berharap tahun 2016 ini, yang merupakan Tahun Monyet, membawa keberuntungan bagi film yang dibuat hanya dalam dua hari itu.

Usai pemutaran film Prendjak, Wregas mengakui bahwa ia tidak menyangka film yang dibuatnya bisa masuk dalam festival film Cannes, karena pada saat pendaftaran waktunya sudah sangat mepet.

"Lega rasanya sudah premiere di Cannes lagi meskipun ada rasa kekuatiran dan juga deg-degan karena yang lihat banyak, mengenai tradisi Jawa apakah bisa diterima," ujar Wregas.

Film Prendjak berkisah tentang seorang gadis penjual korek api dan seorang perempuan bernama Diah yang butuh uang karena perekonomiannya terbatas.

Dia mencoba menawarkan ke teman sekerjanya, sekotak korek api. Satu batang korek api harganya Rp10.000. Kalau mau, dia bisa melihat salah satu anggota tubuhnya.

Film Prendjak yang mengambil latar di Yogyakarta itu masuk dalam kategori "La Semaine de la Critique" dan akan diputar tiga kali di festival film tersebut.

Setelah diputar di Cannes, film tersebut akan diputar perdana di Indonesia pada Juni mendatang dan Wregas ingin karyanya bisa diputar di Yogyakarta.

Pada acara pemutaran perdana film Prendjak juga hadir Konjen RI di Marsaille, Dewi Kusumaastuti dan mengakui sangat bangga film Indonesia khususnya film pendek bisa masuk dan diputar di Festival Film Cannes.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau