LONDON, KOMPAS.com -- Sebagai seniman serba bisa, tak sulit buat penari Didik Nini Thowok bergaya menjadi patung, bersaing dengan patung lilin Arnold Schwarzenegger dan Bruce Willis. Ia dengan luwes berpose di antara kedua aktor laga tersebut.
"Saya lebih senang bintang film Bruce Willis. Kalau bermain film action, dia benar-benar total," katanya ketika mengunjungi museum Madame Tussauds di London, Selasa (31/5/2016) pekan lalu.
Penari yang sudah mengunjungi 38 negara itu tidak setuju jika orang yang masih hidup dibuatkan patungnya.
"Itu pamali. Tetapi, besok kalau sudah meninggalkan dunia ini, baru boleh," ujarnya sambil tersenyum.
Didik bersama dengan 12 penari berkunjung ke ibu kota Inggris, antara lain, untuk mempromosikan Bank Jateng Borobudur Marathon 2016.
Ajang lari jarak jauh ini merupakan perpaduan kegiatan olahraga dan pariwisata.
Keunikan lain, rute lari maraton berawal dari pelataran Candi Borobudur, berkeliling desa sekitarnya, dan berakhir di tempat awal lari.
Mengambil tempat di tepi Sungai Thames dengan latar belakang Tower Bridge, London, Didik tampil sebagai penari mengiringi tiupan saksofon Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno alias Nano Tirto.
Ratusan penonton menyambut hangat duet spontan yang berisi peragaan keahlian dua orang itu.
Borobudur Marathon 2016 akan digelar November mendatang. Ini adalah ajang tahunan yang diikuti para atlet lari tingkat nasional dan internasional. (SIE)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 6 Juni 2016, di halaman 32 dengan judul "Menjadi Patung".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.