Nova Eliza Stop Kekerasan

JAKARTA, KOMPAS.com -- Aktris Nova Eliza (36) mengampanyekan gerakan anti kekerasan terhadap anak dan perempuan lewat seni. Dia menggabungkan fotografi, musik, dan tarian tradisional.

Salah satu wujudnya adalah pameran foto di Pusat Kebudayaan Belanda (Erasmus Huis) Jakarta sejak 12 Mei hingga 13 Juli 2016.

Di sana terpajang sejumlah foto tokoh perempuan aktris, pembawa acara, dan pengusaha dengan pose yang mengekspresikan korban kekerasan.

"Seni mengedepankan kelembutan hati nurani dan dapat dipahami secara universal. Semoga terbangun empati terhadap korban dan kekerasan tak terjadi lagi," ujar Nova di Jakarta, Selasa (7/6/2015).

Dia ditemui di sela shooting video kampanye bertajuk "Save Our Sister".

Keterlibatannya dalam video garapan sutradara film Kennedy Jennifer Dhillon itu adalah bagian dari komitmennya.

Puluhan aktivis, artis, penyanyi, mahasiswa, dan jurnalis tampil menyerukan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak secara komprehensif.

Yang menyedot perhatian antara lain penampilan pemain biola Mia Ismi, kelompok penyanyi Harmoni, dan aktivis Kate Walton.

"Hukuman kebiri bisa jadi membuat orang takut melakukan pemerkosaan, tetapi itu tidak menyentuh akar masalah, yakni kuatnya paham patriarki. Perlu pemahaman dari lingkup keluarga, sekolah, hingga komunitas bahwa anak dan perempuan bukanlah obyek," kata Nova didampingi putrinya, Naima (7). (NAR)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 9 Juni 2016, di halaman 32 dengan judul "Stop Kekerasan".