JAKARTA, KOMPAS.com -- Penyanyi dan artis peran Denada (37) tak habis pikir ada orang-orang yang tega membuat dan mengedarkan vaksin palsu untuk bayi dan anak.
"Aduh, itu jahat banget. Ya, Allah. Itu manusia punya hati nurani apa enggak sih," ujarnya dalam perbincangan di Studio Global TV, Jakarta Barat, Senin (27/6/2016) sore.
Diberitakan, para pembuat vaksin palsu itu sudah melakukan kejahatan tersebut sejak 13 tahun lalu.
Denada menyesalkan, mereka tega melakukan pemalsuan vaksin itu.
"Aduh, saya bener-bener udah kehabisan kata-kata. Sebagai seorang ibu yang anaknya saya vaksin tiap berapa bulan sekali, itu rasanya, duh, miris sekali," ujarnya lagi.
"Ya Allah, itu anak-anak kecil semua yang jadi korbannya. Saya merasa mereka memang harus diberi hukuman yang setimpal," tambahnya.
Namun, ia yakin anaknya, yang baru berusia hampir empat tahun, selama ini mendapatkan vaksin yang diproduksi secara resmi dan aman.
"Alhamdulillah, selama ini dokter anak saya itu dokter senior dan insya Allah amat berhati-hati," katanya.
Diberitakan sebelumnya, upaya pengungkapan kasus vaksin palsu tersebut berawal dari temuan penyidik Subdirektorat Industri dan Perdagangan Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri di tiga wilayah, yaitu Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta.
Vaksin palsu itu disebut sudah beredar sejak 2003. Dalam penggeledahan beberapa waktu lalu, penyidik mengamankan barang bukti, yakni 195 saset vaksin hepatitis B, 221 botol vaksin polio, 55 vaksin anti-snake, dan sejumlah dokumen penjualan vaksin.
Sejauh ini, pihak Bareskrim telah menetapkan 15 tersangka dalam kasus vaksin palsu itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.