TORONTO, KOMPAS.com -- Sutradara Justin Timberlake and the Tennessee Kids mengaku menikmati proses produksi film dokumenter itu.
Penyebabnya, film tentang konser Timberlake tersebut tidak memiliki plot atau struktur cerita.
Sang sutradara, Jonathan Demme, bahkan menyebut bahwa proses produksi itu merupakan paling murni dalam pembuatan film.
Film Justin Timberlake and the Tennessee Kids diputar perdana dalam Toronto International Film Festival 2016 pada Selasa lalu (13/9/2016) waktu setempat.
Film tersebut menyuguhkan konser penutup tur dunia Timberlake, di Las Vegas, Nevada, AS, pada Januari 2015.
Film itu dibuka dengan para personel band Timberlake, Tennesseee Kids, yang seluruhnya berjumlah 25 orang, saling merapat sebelum menyajikan musik dan tarian enerjik di panggung.
"Saat kami merekam pertunjukan musik, bagiku itu merupakan bentuk paling murni dari pembuatan film," kata Demme, yang dikutip oleh Reuters.
"Tidak ada skrip yang harus diikuti. Narasinya adalah musik itu sendiri," kata Demme lagi.
Demme sudah dikenal lewat film-film Philadephia, The Silence of the Lambs, dan Stop Making Sense, yang merupakan film konser Talking Heads.
Bagi Demme, berada di tengah pertunjukan membuat orang yang bukan artis musik sebagaimana ia merasa jadi bagian dari musik.
"Kami merasakannya, sangat intens, dan merekam hal itu rasanya seperti, 'Sekarang kita juga bagian dari band!'" katanya.
Film yang akan dirilis di Netflix pada 12 Oktober 2016 tersebut menjadi puncak dari 134 pertunjukan Timberlake dan tur dua tahunnya.
Tur itu disebut sebagai salah satu rangkaian pertunjukan dengan pendapatan kotor terbesar selama satu dekade.
Timberlake, pada Rabu (14/9/2016) waktu setempat, mengatakan bahwa ia awalnya gugup tampil dalam film tersebut.
Penyebabnya, ia harus menjadi dirinya sendiri, bukan berakting sebagaimana biasa ia lakukan untuk film cerita.