Film "Chrisye" Sajikan Kisah Kehidupan Chrisye yang Belum Diketahui Publik

JAKARTA, KOMPAS.com -- Film Chrisye bukanlah film biografi mendiang penyanyi, pencipta lagu, dan pemain bas Chrisye.

"Kami sepakat ini bukan biografi, tapi lebih ke drama kehidupan manusia yang diambil dari sang legenda, Chrisye," ucap Lukman Sardi (45), Produser Kreatif MNC Pictures, dalam konferensi pers film Chrisye di Resto The Hook, Kebayoran Barun Jakarta Selatan, pada Rabu (21/9/2016).

Film itu akan mengisahkan kehidupan pribadi Chrisye yang belum diketahui oleh publik, yaitu mengenai Chrisye sebagai family man.

Ceritanya akan bergulir dari pertemuan Chrisye dengan Gusti Firoza Damayanti Noor atau Yanti, yang kemudian menjadi istrinya, hingga Chrisye menjadi artis musik kawakan Indonesia.

"Titik mana yang menjadi momen penting kehidupan Chrisye. Di sini diceritakan gimana Chrisye menjadi seorang suami, kepala rumah tangga, yang akhirnya menjadi legenda," terang Lukman.

"Selama ini masyarakat tahu sosok Chrisye dari sisi kariernya. Tapi, di belakang layar itu seperti apa?" kata Rizal Mantovani, sutradara film tersebut.

"Itu yang menurut saya akan menjadi satu ciri khas dari film Chrisye, kehidupan pribadi dia yang selama ini oleh keluarganya tidak pernah diungkapkan," katanya lagi.

Sementara itu, Yanti merasa sudah saatnya masyarakat Indonesia tahu Chrisye di balik panggung, yaitu Chrisye sebagai kepala keluarga.

"Sewaktu Chrisye masih ada, dia selalu menjaga privasinya. Ini saatnya untuk penggemarnya tahu tentang Chrisye," ujar Yanti.

"Saya sebagai penutur, bercerita setelah saya masuk dalam kehidupannya, dan yang ingin saya sampaikan bagaimana cara dia bejuang dalam hidupnya," ujarnya lagi.

Artis peran Vino G Bastian terpilih untuk memerani sosok Chrisye.

Pengambilan gambar film yang diproduksi oleh MNC Pictures dan Vito Global Visi itu akan dimulai pada awal 2017.

Film itu akan mengambil latar waktu era 1970-an, 1980-an, dan 1990-an.

Chrisye, yang namanya berganti dari Christian Rahadi ke Chrismansyah Rahadi, lahir di Jakarta pada 16 September 1949.

Ia meninggal dunia pada 30 Maret 2007 di Jakarta.

Ia meninggalkan seorang istri, Gusti Firoza Damayanti Noor, serta empat orang anak.