JAKARTA, KOMPAS.com - Gatot Brajamusti akhirnya mengakui terjadinya pelecehan seksual di padepokannya.
Pengakuan Gatot dalam pemeriksaan oleh penyidik Polda Metro Jaya di Polda NTB itu disambut gembira oleh Rhony Sapulette, pengacara dua perempuan yang melaporkannya, C dan Password 2.
"Baguslah dia menyampaikan yang sebenarnya, karena fakta hukum yang sebenarnya memang begitu," jelas Rhony Sapulette saat dihubungi wartawan, Jumat (7/10/2016).
Namun Rhony merasa heran karena kuasa hukum Gatot, Achmad Rifai, membantah pengakuan tersebut.
"Lucunya pengacaranya, malah dia yang menyangkal," ujarnya.
Rhony menambahkan, kondisi psikologi kliennya, C, sudah berangsur membaik. "Trauma pasti ada, apalagi sudah punya anak," katanya.
Menurut Rhony, hingga kini Gatot tidak mau mengakui bahwa anak yang dilahirkan C adalah darah dagingnya.
"Padahal C berharap sekali dengan pertemuan-pertemuan dari 2012, 2013, 2015 sampai sekarang. Harapan C kan dia mengakui anaknya dan membiayai, mengawini C sesuai janjinya. Tapi kan tidak," ungkap Rhony.
Sebelumnya diberitakan, Kasubdit V Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Azhar Nugroho di Mataram mengatakan bahwa Gatot mengakui pernah melakukan tindakan asusila terhadap dua perempuan tersebut.
Selain Gatot, istrinya Dewi diduga ikut terlibat karena turut serta mengajak para korban.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan Gatot juga mengakui terjadinya pesta seks di padepokannya.
"Dia mengakui melakukan persetubuhan dengan korban-korbannya secara bergiliran, satu per satu masuk ke kamar praktiknya," ujar Awi.