Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terinspirasi Batik, Krisdayanti dan Raul Lemos Ingin Tais Dikenal Dunia

Kompas.com - 11/12/2016, 09:32 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DILI, KOMPAS.com - Pasangan Krisdayanti (KD) dan Raul Lemos punya cita-cita memperkenalkan kain tenun tradisional Timor Leste, tais, ke mancanegara.

Hal inilah menjadi salah satu ide kemunculan produk fashion tais yang diproduksi dengan metode printing.

Tais yang digagas KD dan Raul adalah tais printing. Melalui metode printing, Raul yakin tais Timor Leste akan lebih mudah diproduksi massal dan diperkenalkan ke mancanegara, seperti halnya batik Indonesia.

"Saya bercita-cita ingin menjadikan ini seperti batik yang dikenal di seluruh dunia. Itu harapan saya," kata Raul saat acara peluncuran yang dilangsungkan di Dili Convention Center, Dili, Timor Leste, Sabtu (10/12/2016) malam.

Sementara itu, KD ingin ke depannya penggunaan tais dapat menyamai penggunaan batik di Indonesia.

"Seperti Indonesia yang menggunakan uniform setiap hari Jumat. Mungkin wacana ini juga akan bisa diterapkan di Timor Leste," ujar diva asal Indonesia ini.

Tais dengan metode printing diproduksi oleh brand yang didirikan oleh KD dan Raul, yakni Raya Tax.

Sampai sejauh ini sudah ada 4.000 item pakaian yang sudah diproduksi oleh Raya Tax dan siap dipasarkan, tidak hanya di Timor Leste, tapi juga di Indonesia.

Saat peluncuran tais printing, tercatat ada 66 jenis pakaian yang dipamerkan lewat penyelenggaraan fashion show.

Peragaan busana ini melibatkan para perancang busana dan model dari Timor Leste dan Indonesia, termasuk para model kenamaan seperti Luna Maya, Raline Shah, Kelly Tandiono, dan Laura Mulyadi.

Acara juga dihadiri Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya Timor Leste, Fransisco Kalbuadi Lay.

Pada kesempatan itu, Fransisco mengapresiasi dan memuji langkah yang dilakukan KD dan Raul.

Ia menilai memang sudah saatnya kain tais yang menjadi salah satu kekayaan budaya Timor Leste dilestarikan dengan cara industrialisasi.

Fransisco ingin ke depannya semakin banyak pengusaha di negaranya yang ikut terlibat dalam industri kerajian, tak terkecuali dalam memproduksi tais secara massal.

"Sebab tais itu sendiri kalau kita bikin dengan handmade tentu tidak akan mencukupi. Untuk itu ide untuk memodernisasi ke arah industri, pertama ini akan meningkatkan perekonomian nasional," kata Fransisco.

"Kedua memberi kesempatan bagi para tenaga kerja. Ketiga ini adalah satu khas yang bisa kita promosikan bukan hanya di tingkat nasional, tapu juga ke dunia internasional," ucap Fransisco.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau