"Memoria" Kuras Emosi Kamila Andini

JAKARTA, KOMPAS.com - Film Memoria merupakan karya paling menguras emosi bagi sutradara Kamila Andini. Pasalnya, ketika shooting film itu di Timor Leste pada Februari 2016 lalu, putri sutradara Garin Nugroho ini sedang hamil tujuh bulan.

"Ini piece yang sangat emosional bagi saya karena waktu itu saya hamil tujuh bulan. Film ini sangat sangat emosional untuk saya," kata Kamila usai diskusi film Memoria di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (16/12/2016).

Bukan hanya lokasi yang jauh dan kondisi jalan yang kurang baik yang menjadi tantangan bagi Kamila. Tetapi juga dalam kondisi menanti anak pertamanya itu, ia harus mewawancarai para perempuan korban kekerasan seksual di negara itu untuk keperluan riset filmnya.

Untuk diketahui, Memoria mengisahkan tentang seorang ibu asal Ermera yang menjadi korban pelecehan seksual saat masa perang kemerdekaan di Timor Leste.

"Mendengar itu tuh berat banget untuk saya. Harus mendengar kisah tentang kehidupan para survivor (sebutan untuk korban kekerasan seksual) saat saya sendiri sedang mengandung sangat lah tidak mudah," ucap Kamila.

Namun ia lantas berpikir lagi bahwa para perempuan yang ia angkat kisahnya dalam Memoria saja bisa melewati cobaan yang begitu berat, maka seharusnya ia juga bisa kuat.

"Jika mereka sepanjang hidupnya sanggup melewati banyak hal, perang, membesarkan anak, dan masih mengalami kekerasan, jadi tidak ada alasan bagi saya untuk tidak menceritakan kisah mereka dalam kondisi apapun," ujar Kamila lagi.

Film Memoria film yang diperuntukkan sebagai kampanye kekerasan terhadap perempuan ini merupakan hasil kerja sama Hivos (Timor Leste) dan Treewater Productions.

Memoria telah tayang di Timor Leste dan akan diputar di Conclave, Jakarta Selatan, Sabtu (17/12/2016) pukul 19.00 WIB.