JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara senior Garin Nugroho menyebut ia membuat film layaknya seekor bunglon.
"Jadi memang agak bunglon dikitlah saya," katanya dalam konferensi pers film Moon Cake Story di XXI Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (13/2/2017).
Menurut Garin, banyak yang bilang bahwa gaya penyutradaraan dan rasa yang diberikannya pada setiap film berbeda-beda.
Garin pun mengakui itu. Ia mencontohkan film Cinta dalam Sepotong Roti, Daun di Atas Bantal, Opera Jawa, Surat untuk Bidadari, hingga film terbarunya Moon Cake Story. Masing-masing punya gaya bertutur yang berbeda.
"Ada seorang kritikus film dari Inggris mengatakan karya saya selalu berubah dari satu film ke film lain," ucap Garin.
Menurut Garin, hal itu karena ia selalu berusaha menyesuaikan karyanya, tergantung tujuannya dan untuk siapa film itu dibuat.
"Ide saya tuh kayak bibit tanaman, di tanam di tanah apa pasti berbeda," kata sutradara Generasi Biru itu.
"Dalam karya ini (Moon Cake Story) pun penonton tidak ada menemukan pendekatan saya seperti dalam film Setan Jawa, tapi sebagian penonton pasti akan menemukan keindahan lain yang tak pernah ada di karya saya sebelumnya," ujar Garin lagi.
Garin mengakui, mengubah-ubah cara menuturkan cerita pada setiap filmnya bukan hal mudah, bahkan justru menegangkan.
"Karena kayak naik gunung, ada orang suka naik gunung satu track aja. Kalau saya tidak karena kalau begitu, saya tidak akan melihat pemandangan lain. Makanya saya selalu melompat," ucapnya sambil tersenyum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.