JAKARTA, KOMPAS.com -- Terbiasa menulis naskah untuk video-video pada akun YouTube, Bayu Skak merasa tertantang untuk menulis naskah film layar lebar.
Ketika ditemui oleh Kompas.com dalam acara ZenCreator: We Create Our Own World di Pong Me!, Jakarta Selatan, Rabu (15/3/2017), Bayu berujar bahwa proses kreatif penulisan naskahnya, untuk film Yowis Band, sangat berbeda.
“Menulis naskah film ini, dituntut untuk serius banget, berbeda dengan YouTube,” kata pria asal Malang, Jawa Timur, ini.
“Kalau YouTube kan monolog. Kami sebagai YouTuber lebih berbicara ke kamera. Kamera kan benda mati. Tapi, kalau di film, kita kan berdialog,” lanjutnya.
Oleh karena itu, ungkap Bayu, sebelum mulai menulis naskah film ia digembleng agar naskah yang ditulisnya bisa disukai oleh produser film.
“Sekarang udah nulis draft 3, di mana draft 1 langsung coret, coret, coret sama produsernya. Revisi lagi draft 2, coret, coret, coret. Sekarang draft 3,” terangnya.
Pemilik nama lengkap Bayu Eko Moektito ini mengaku mengalami kesulitan ketika ide yang dimilikinya ternyata tidak cocok dengan keinginna produser film tersebut.
"Rese-nya tuh, kita udah niat nih, terus mau dipapari ke produsernya, tapi enggak cocok. Kayak (membuat) skripsi, tahu enggak," kisahnya lalu tertawa.
Namun, meski tidak mudah, menulis naskah film memberi pengalaman baru baginya.
Ia mengaku menambah ilmu penulisan skenario film antara lain dari penulis-penulis naskah Raditya Dika dan Alitt Susanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.