Ketika Satu per Satu Putri Disney Berubah Nyata

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua tahun belakangan, Disney mulai rutin membuat ulang kisah putri-putri mereka dalam bentuk film live-action.

Sebut saja, Cinderella (2015) dan Beauty and The Beast (2017). Selanjutnya karakter Mulan disebut-sebut akan mengikuti jejak Cinderella dan Belle.

Lantas, mengapa para putri yang dulunya tampil dalam bentuk dua dimensi itu kini satu per satu mulai berwujud nyata?

Dalam wawancara per telepon, Kamis (6/4/2017), Managing Director of The Walt Disney Company in South East Asia, Robert Gilby, mengungkapkan alasannya.

"Mengapa kami memperbaharui film putri-putri Disney? Karena kita sekarang punya teknologi, cara baru bercerita yang lebih menarik dan bisa menjaga kecintaan orang-orang terhadap para putri," ujar Gilby.

Pihaknya ingin rasa cinta orang-orang, khususnya penggemar, terhadap kisah dan karakter putri-putri Disney ini bisa bertahan lama.

Maka, agar kenangan akan dongeng masa kecil itu tak cepat berakhir, pihaknya terus mencoba mencari strategi baru dan salah satunya lewat film live-action.

"Salah satu hal yang kami temukan baru-baru ini adalah teknologi yang sangat cepat berkembang. Dengan itu, kami bisa menceritakan kembali kisah para putri lewat cara yang sebelumnya tak mungkin," ujar Robert.

"Contohnya Beauty and The Beast, di mana karakter Lumiere dan lainnya berubah nyata. Seperti film Disney lain, Jungle Books. Selain Mowgly, semua karakter adalah CGI, tapi rasanya begitu nyata," tambahnya.

Tentu film live-action bukan satu-satunya untuk membuat penggemar bisa terus menikmati kisah para putri ini selama bertahun-tahun.

Gilby mengatakan, mereka juga punya strategi lain agar memori akan kisah putri Disney tak lekang oleh waktu.

"Tidak hanya lewat film, tetapi Anda juga menikmati kisah para putri misalnya dengan punya boneka mereka atau saat memainkan permainan Tsum Tsum. Kami juga menggelar konser We Love Disney dalam salah satu stasiun televisi swasta lokal. Lalu para musisi menyanyikan lagu-lagu tema film-film putri Disney," kata Gilby.