Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Tahu Tempe Pekalongan Mogok Jualan

Kompas.com - 23/01/2008, 14:31 WIB

PEKALONGAN, RABU - Pedagang tahu dan tempe di Pasar Banjarsari, Kota Pekalongan dalam satu pekan terakhir mogok berjualan menyusul kenaikan harga kedelai di pasaran.

Bambang Sutejo, salah seorang pedagang tahu dan tempe di Pasar Banjarsari, Kota Pekalongan, Rabu, mengatakan, kenaikan harga kedelai menimbulkan kesulitan pedagang. Sebab modal untuk membuat tahu dan tempe selalu tidak kembali atau merugi.

"Untuk membuat tahu dan tempe, kami memerlukan waktu dua hari tetapi setelah laku dijual, modal yang dikeluarkan justru tidak kembali sehingga pedagang lebih memilih menghentikan kegiatannya," katanya.

Menurut dia, keterpurukan pedagang tahu dan tempe ini makin bertambah dengan naiknya harga bahan baku lainnya seperti ragi dan plastik untuk pembalut tempe.

"Adanya kenaikan harga kedelai, ragi dan plastik sudah merepotkan pedagang tetapi kami tidak bisa menaikkan harga tahu dan tempe," ujarnya.

Ia mengatakan, sebelumnya harga kedelai hanya berkisar Rp 3.000 per kg sampai Rp 3.500/kg tetapi saat ini naik Rp 7.800/kg sehingga mereka berharap pemerintah memberikan perhatian serius terhadap masalah tersebut.

"Selama ini anggapan masyarakat bahwa tahu dan tempe adalah makanan bergizi yang murah tetapi sekarang anggapan itu sudah tidak berlaku," katanya.

Koordinator Paguyuban Pedagang Tahu dan Tempe Kota Pekalongan, Ahmad Teguh mengaku naiknya harga kedelai berdampak langsung pada para pedagang tahu dan tempe sebab di satu sisi harga kedelai terus naik tetapi mereka tidak bisa menaikkan dagangannya.

"Karena itu, kami minta pengertian dari masyarakat Kota Pekalongan agar bisa memahami kondisi yang dialami pedagang tahu dan tempe apabila ada penyesuaian harga," katanya.

Kepala Disperindagkop Kota Pekalongan, Slamet Prihantono mengaku tidak bisa berbuat banyak pada kenaikan harga kedelai karena kenaikan harga kedelai merupakan mekanisme pasar.

"Mahalnya harga kedelai tidak hanya terjadi di Kota Pekalongan tetapi juga semua daerah merasakan adanya kenaikan harga kedelai," ujarnya.

Kendati demikian, ia mengatakan, saat ini Pemerintah Pusat sudah menghapuskan bea masuk kedelai impor sehingga diharapkan harga kedelai bisa turun. "Selain itu, kami menyarankan kepada petani agar bisa menanam tanaman kedelai sehingga persedian barang ini tetap ada," katanya. (ANT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau