Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grup Seventeen Masuk Sarang Penjualan Produk Bajakan

Kompas.com - 11/03/2008, 23:06 WIB

JAKARTA, SELASA - Masih tingginya aksi pembajakan kaset dan CD di Tanah Air, tentu saja membuat kalangan musisi, penyanyi dan grup musik dibuat tak berdaya. Sejumlah upaya harus terus dikobarkan, agar minimal bisa memberikan penyadaran kepada masyarakat agar tak tergiur dengan kaset dan CD bajakan.

Tak mau hanya sekedar tinggal diam, grup musik Seventeen pun mencoba bergerak. Selasa (11/3) siang, grup yang terdiri dari Ivan (vokal), Bani (bas), Yudhi (gitar), dan Herman (gitar) itu menyambangi kawasan Glodok, Tamansari,  Jakarta Barat, yang selama ini ditengarai menjadi sarang penjualan produk-produk bajakan. Adakah mereka melakukan razia?

Tidak. Mereka tidak melakukan aksi seperti itu karena mereka memang tidak berwenang. Tindakan yang mereka pilih adalah mencoba mengingatkan masyarakat untuk tidak membeli hasil bajakan lewat panggung konser mini di pelataran kawasan Pertokoan Glodok.

"Kita sengaja merilis album ketiga kita di sini, sekaligus ikut andil dalam gerakan kampanye antipembajakan. Lebih ngasih pengertian kepada masyarakat bahwa membeli barang bajakan berarti ikut serta mematikan karya musik para musisi," kata vokalis Seventeen Ivan, ditemui kompas.com Selasa (11/3) seusai manggung.

Disinggung soal albumnya kali ini, Ivan, mengatakan album yang diberi judul "Lelaki Hebat" masih mengusung genre pop seperti album kedua sebelumnya. "Tapi tema-tema yang kita angkat lebih memandang hubungan dari sudut pandang lelaki," terangnya.

Dalam album terbarunya tersebut, grup asal Yogyakarta, ini menyodorkan sepuluh lagu yang mereka anggap sebagai lagu rasa lelaki. Sebut saja, Cinta Tak Bertuan, Ayah, Tak Akan Menyerah, Untuk Mencintaimu, Jalan Terbaik, Saat Harus Memilih, Datang Padaku.

"Lagu ayah, buat kami, terutama Yudi punya kesan yang sangat mendalam. Ini cara Yudi mengungkapkan rasa penghargaan kepada sosok ayahnya. Yang justru membuat terharu, karena selang beberapa lama lagu itu dibuat, ayah Yudi meninggal dunia," katanya.

Sementara Lelaki Hebat, lagu yang ia gubah bersama Herman, didedikasikan buat pemimpin Indonesia. "Kita ingin suatu saat bakal ada lelaki Indonesia yang tangguh dan bijak dalam memimpin Indonesia, serta berani melawan kezaliman terutama di ranah musik," kata Ivan, yang sebelumnya merilis album Bintang Terpilih (2002) dan Sweet Seventeen 2005.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com