Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandra Dewi Kontak Pembuat Foto Porno

Kompas.com - 18/03/2008, 02:07 WIB

JAKARTA, KAMIS--Aktris Sandra Dewi lega setelah mengetahui si pembuat penyebar foto-foto bugil mirip dirinya. Namun, bagi Sandra masih ada yang mengganjal karena si pelaku hanya minta maaf lewat SMS, sehingga ia pun bertekad menemui si pelaku.

 

Bintang film Quickie Express ini juga mengaku sudah mengirimkan surat elektronik (e-mail) ke pembuat foto-foto porno tersebut setelah mendapatkan alamat e-mail itu dari seorang wartawan. Dalam surat elektroniknya itu Sandra meminta penjelasan mengapa dirinya dijadikan obyek rekayasa foto porno.

"Saya sudah terganggu, tapi si pelaku hanya minta maaf. Katanya cuma iseng," ujar Sandra dalam jumpa pers di Euro Cafe, Belezza, Permata Hijau, Jakarta Selatan, Senin (17/3).

Pada awal peredaran foto porno mirip dirinya, Sandra segera menggelar jumpa pers dan membantah bahwa sosok di dalam foto porno itu adalah dirinya. Namun pernyataan Sandra itu justru membuat masalah makin lebar. Banyak orang iseng mengirimkan SMS nakal yang ditujukan kepadanya.

"Saya sudah tersiksa. (Saya) Dicambuk di depan orang banyak atas perbuatan yang tidak saya lakukan. Tadinya, saya mau cuek aja. Tapi, lama-lama gerah (juga). Ini masalah harga diri dan perasaan," ucapnya.

Yang paling membuat Sandra tersiksa ialah teguran para orang tua di lingkungan keluarganya yang tak paham dunia komputer dan dunia maya. Meski ia telah menjelaskan bahwa foto merupakan hasil rekayasa, banyak orang tua yang tak paham, bahkan sebagian besar dari mereka menyatakan sedih karena Sandra mau difoto seperti itu.

Sebetulnya, Sandra tersinggung oleh sikap pelaku yang dengan entengnya meminta maaf dengan cara seperti itu. "Saya bosan berminggu-minggu berdoa dan menangis. Suting capek. Pulang nggak bisa tidur, malah nangis mikirin foto. Tapi dengan seenaknya, sang pelaku meminta maaf seperti itu. Dia tak tahu, saya sudah tersiksa," ujar Sandra sambil menunduk sedih.

Namun, Sandra takkan menuntut si pelaku. "Mau dihukum bagaimana? Saya tak punya hak menghukumnya," katanya sambil menitikkan air mata.

Beruntung, Sandra tak kehilangan job lantaran foto-foto itu. Sandra mengungkapkan, kasus foto itu tidak mempengaruhi kariernya. Cewek kelahiran Pangkalpinang, 8 Agustus 1983, ini bersyukur keluarganya terus memberikan dukungan.

Sebagai penganut Katolik yang tengah menjalani masa puasa menjelng Paskah, Sandra mengaku ada hikmah yang diambil dari peristiwa itu. "Dalam masa puasa menjelang Hari Raya Paskah ini, saya mendapat cobaan. Mudah-mudahan, saya jadi lebih kuat sehingga pas waktu perayaan Paskah, saya bisa menang," ucapnya.

Sementara itu, pengamat multimedia, Roy Suryo, mengingatkan bahwa pengirim SMS permohonan maaf kepada Sandra Dewi belum tentu si pelaku pembuat dan penyebar foto porno mirip Sandra Dewi. "Bisa saja, dia SMS karena simpati kepada Sandra," katanya di jumpa pers itu.

Roy memastikan bahwa foto telanjang berwajah Sandra itu 99 persen adalah hasil rekayasa melalui proses photoshop. Hal yang menunjukkan foto itu hasil penggabungan dua foto berbeda adalah sorotan lampu pada wajah dan tubuh.

"Pada tubuh, pemotretan dilakukan dengan proses front lighting atau direct lighting (sinar dari depan). Sedangkan, wajah Sandra penyinarannya pakai proses top lighting (dari atas). Dan saya kebetulan ingat, foto Sandra tersebut pernah saya lihat sebelumnya. Yang patut dicatat, mimik atau ekspresi yang sama takkan muncul di dua foto yang berbeda," jelas Roy.

Hanya saja, kata Roy, Indonesia belum punya aturan untuk menghukum pelaku pembuat dan penyebar foto porno seperti pada kasus Sandra Dewi. "Selama ini, yang bisa dibawa ke pengadilan hanya bukti tangan tertulis, asli, dan ditempel materi. Padahal, teknologi bergerak, ada e-mail, fax, dan kamera," ucap Roy. (Warta Kota/yus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau