Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bimbim: Tuhan Bersama Slank

Kompas.com - 10/04/2008, 18:37 WIB

 

[Lihat Klip]

JAKARTA, KAMIS -- Peristiwa ditangkapnya anggota DPR RI, Al Amin Nur Nasution oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan suap di Jakarta,  Rabu (9/4 dinihari, di tengah-tengah sikap kalangan tertentu di DPR yang mencoba menyatroni grup musik Slank karena karyanya, membuat para personel grup musik itu semakin yakin bahwa apa yang mereka kerjakan sebagai seniman tidak asal-asalan.

Bahkan para personel Slank yakin bahwa di balik munculnya sikap yang mencoba menyatroni grup musik yang memiliki jutaan penggemar di Tanah Air, termasuk para penggemar fanatik, itu Slank masih memperoleh perlindungan dari Sang Maha Pelindung.

"Ini setidaknya membuktikan bahwa Tuhan beserta Slank," ujar Bimbim, salah satu personel Slank saat diminta komentarnya di Markas Slank, Gg Potlot III No 14 Duren Tiga, Jakarta Selatan, Kamis (10/4) siang.

Selanjutnya penggebuk drum Slank sekaligus pencipta lagu dan vokalis itu mengatakan, apa yang ia tuliskan lewat lagu Gosip Jalanan ternyata menguatkan kabar atau cerita yang beredar di masyarakat dan selanjutnya digubah menjadi lagu dengan judul tersebut.  "Ini membuktikan ternyata ada anggota Dewan yang bertindak seperti itu juga," kata Bimbim ditemani rekan-rekannya, Kaka, Ridho dan Ivanka (minus Abdee Negara). 

"Jadi (penangkapan atas Al Amin Nasuiton-red) ini membuktikan adanya poin (pertanyaan) yang terjawab," timpal Kaka, vokalis utama Slank.

Seperti diketahui, beberapa hari sebelum terungkapnya kasus penyuapan tersebut, sejumlah kalangan DPR, terkesan menjadi panas telinga karena lirik lagu yang ada dalam Gosip Jalanan. Diperkirakan lirik-lirik lagu yang membuat panas telinga itu antara lain ialah:  ...Mau tau nggak mafia di Senayan/Kerjanya tukang buat peraturan/
Bikin UUD ujung-ujungnya duit
...

Sebelumnya Badan Kehormatan (BK) DPR mengeluhkan salah satu bagian atau lirik yang ada di dalam lagu Gosip Jalanan itu. Bahkan lirik itu dinilai sangat menyudutkan anggota Dewan dan dijadikan salah satu materi dalam konsultasi tertutup antara BK dan Ketua DPR Agung Laksono, pada Senin (7/4) lalu.

"Ada Grup Band yang lagi aktif mendukung KPK, membuat lirik yang menyakiti lembaga. Bunyi liriknya 'DPR tukang buat UU dan korupsi'. Itu akan ditindaklanjuti lewat Bamus. Ini grup komersial, bukan LSM. Kalau menjual memojokkan seseorang itu ada hukumnya. Seluruh bangsa di negara ini, kehormatannya ada di gedung ini. Ini rumah rakyat," ujar Wakil Ketua BK, Gayus Lumbuun usai rapat konsultasi.

Saat ditanya, apakah grup band yang dimaksud adalah Slank, Gayuus menjawab, "Ya". Ketua BK Irsyad Sudiro menambahkan, pihaknya tengah melengkapi bahan-bahan berupa kaset dan rekaman, serta meminta pertimbangan komisi hukum (Komisi III) DPR, apakah layak untuk ditindaklanjuti secara hukum. "Kita akan minta pertimbangan apakah ini termasuk menistakan lembaga dan layak ditindaklanjuti," kata Irsyad.

Namun akibat sikap DPR itu, DPR justru menuai kecaman dan sebaliknya Slank  kebanjiran dukungan, termasuk dari kalangan DPR bahkan partai tempat Gayus bernaung, yakni PDI Perjuangan. Tak berapa lama kemudian Gayus menyatakan bahwa BK telah meminta pimpinan DPR untuk tidak melanjutkan persoalan lirik lagu Gosip Jalanan itu.

Selain itu ketika perseteruan terkait isi lagu tersebut, masyarakat, termasuk kalangan DPR dibuat terkejut atas penangkapan salah satu anggota Dewan yang ditangkap KPK atas dugaan kasus suap pengalihan fungsi hutan lindung di Pulau Bintan Kepulauan Riau.  

Merasa tertampar, kalangan DPR pun akhirnya menyatakan secara tegas bahwa polemik lagu Gosip Jalanan meminta untuk segera diakhiri.  Namun Gayus membantah bahwa sikap DPR untuk mengakhiri perseteruan dengan Slank itu terkait dengan tertangkapnya Al Amin Nasution oleh KPK.

"Baguslah kalau begitu dan nggak perlu juga mempermasalahkan lagu. Apalagi ini era demokrasi. Apa yang kita omongkan itu ternyata kenyataannya ada. Lagu itu sendiri dibuat dari kumpulan gosip-gosip yang muncul di kalangan  masyarakat," ujar Bimbim mengakhiri pembicaraan. (IGN)   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com