Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nurul Arifin "Nombok" Gara-gara Nagabonar

Kompas.com - 07/05/2008, 08:52 WIB

JAKARTA, RABU-Kenangan lama itu akhirnya muncul kembali dalam benak Nurul Arifin, ketika film Naga Bonar yang ditayangkan pertama kalinya 22 tahun lalu, akhirnya bisa ditonton kembali generasi MTV melalui jaringan bioskop mulai pekan ini.

"Pada saat itu, saya masih muda. Kenangan lama itu, sekarang bangkit kembali. Buat saya ini sangat menarik. Memancing adrenalin saya," katanya ditemui di sela pemutaran kembali film Nagabonar di Planet Hollywood 21 Jakarta, Selasa (6/5) malam.

Bagi istri Mayong Suryalaksono ini, keterlibatannya dalam film yang skenarionya ditulis budayawan Asrul Sani itu, adalah sebuah tonggak besar ketika ia akhirnya makin mantap nyemplung di dunia film saat itu. "Nagabonar adalah film ketiga saya. Saya masih muda di dunia film saat itu. Tidak ada sponsor. Artinya saya berdiri dengan kekuatan sendiri. Ini yang membuat saya bangga. Setelah 22 tahun diputar kembali di bioskop, ini benar-benar membuat saya bahagia," ungkapnya.

"Dengan film ini lumayan bisa mengobati rasa dipuja. Sudah lama saya enggak pernah dipuja sebagai seorang artis. Atau paling tidak, karena muncul lagi di bioskop, semoga saja saya bisa ditawarin main film lagi," selorohnya. Ketika ditanya apa kenangan manis yang masih melekat dalam benaknya terkait penggarapan film tersebut 22 tahun lalu?

"Ini film pertama direct sound, jadi saya harus berbicara agak berteriak. Setiap hari disuruh baca koran keras-keras di depan sutradara. Ini juga untuk menghilangkan aksen Sunda saya. Saya digembleng dulu, tak sekadar asal-asalan," ungkapnya.Yang lainnya? Honor barangkali? "Bisa dibilang nombok. Saya harus pulang balik pakai bis dari lokasi syuting ke Bandung. Tapi karena film ini berbicara sesuatu yang lain, artinya film Nagabonar bagian dari sebuah perjuangan. Nagabonar berangkat dari sebuah idealisme dan itu yang membuat saya senang bahkan nombok sekalipun," ujarnya. (EH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com