JAKARTA, SENIN--Hotel Alila, Jakarta mempersembahkan Gala Dinner dan Concert The Greatest Hits of Ananda Sukarlan pada tanggal 17 Juli 2008. Event ini merupakan bagian dari seri perayaan "The Maestro @ 40" yang akan dirayakan sepanjang 2008 di 4 kota dunia.
Di setiap konser tersebut akan ada satu karya baru dari Ananda Sukarlan yang diciptakan khusus untuk diperdanakan dalam setiap konser. Konser-konser perayaan ulangtahun ‘The Maestro @ 40’ berikutnya adalah:
Tanggal 23 Agustus di Santander, kota terdekat tempat tinggal sang maestro. The International Festival of Santander adalah sebuah festival besar musim panas yang prestisius, di mana setiap tahun pada bulan Agustus diadakan konser, ballet dan opera di kota yg kecil dan indah ini. Biasanya penonton datang dari segala penjuru dunia untuk menyaksikan festival ini dan sekalian berlibur. Festival kali ini telah meminta Ananda untuk bermain resital piano dengan program komponis-komponis favoritnya, dan memintanya juga untuk menuliskan satu karya baru yang berbobot untuk piano solo. Mengikuti jejak komponis-komponis dunia yang telah menciptakan "Etudes" untuk piano seperti Frederic Chopin, Franz Liszt, Rachmaninoff dan Claude Debussy. Untuk memenuhi pesanan ini Ananda Sukarlan akan menuliskan 3 buah Etudes. Dalam tiap Etudes, Ananda fokus ke satu teknik permainan piano yang virtuosik. Bedanya dengan Chopin, Liszt dsb, karya "Etudes" dari Ananda bernafaskan Indonesia.
Tanggal 12 September di Madrid. Di sini ia akan memperdanakan karyanya, sebuah Piano Concerto (konser untuk piano dan orkes). Lagi-lagi, kontribusinya kali ini adalah sebuah karya yang bernafaskan Indonesia.
Tanggal 12 dan 13 Oktober di Mexico City pada "International Festival of Contemporary Music". Di kota ini, mereka telah meminta Ananda untuk membuat karya untuk dua piano untuk dimainkan dengan pianis Mexico. Dalam kesempatan ini Ananda telah meminta secara khusus seorang pianis muda untuk memberinya kesempatan memasuki karier musikal yang tidak mudah ini. Sampai saat ini kandidat pianis yang akan bermain bersama Ananda masih belum diinformasikan lebih lanjut. Karya 2 piano ini mengambil tema dari bagian kisah Mahabharata, yaitu "The Humiliation of Drupadi" (Penghinaan terhadap Dewi Drupadi). Ananda juga akan mengundang pemenang kompetisi Ananda Sukarlan Award tahun ini untuk memainkan karya ini bersamanya di Jakarta New Year Concert yang akan diadakan tgl 4 Januari 2009 nanti.
Hotel Alila mendapat kehormatan untuk menjadi "host" yang pertama merayakan ulangtahun Sang Maestro yang ke-40 (yang tepatnya jatuh pada tanggal 10 Juni) . Di sini akan diperdanakan karya terbarunya yaitu kumpulan lagu-lagu "Nyanyian Malam" (Songs of the Night) yang akan dinyanyikan oleh 2 penyanyi terbaik Indonesia, Aning Katamsi dan Joseph Kristanto (biografi mereka terlampir) . Selain itu paduan suara anak-anak Bina Vokalia juga akan menyanyikan 2 karyanya "a cappella" (tanpa iringan). Dan seluruh artis pendukung acara ini akan mengakhiri konser ini bersama dengan menyanyikan karya megahnya, "Yang Paling Menakjubkan", yaitu nomor terakhir dari kantata "Ars Amatoria" yang menggunakan puisi-puisi cinta Sapardi Djoko Damono.
Pada event ini akan ada undian yang sangat spesial, mungkin pertama kalinya di Indonesia, yaitu Ananda sendiri akan mendedikasikan satu karya musik untuk pemenang. Artinya, lagu itu akan menjadi "milik" si pemenang. Pemenang itu akan diundi dari seluruh tamu yang hadir malam itu. Nama sang pemenang akan tercantum di partitur lagu tersebut jika di-publish di kemudian hari, dan pemenang boleh saja meminta untuk mendedikasikannya ke orang lain jika dikehendaki. Pemenang juga berhak memilih lagu mana yg beliau inginkan.
"Nyanyian Malam" adalah kumpulan lagu-lagu vokal dengan iringan piano (beberapa di antaranya ada versi untuk harpa) yang ditulis AS sepanjang beberapa tahun terakhir. Walaupun karakternya sangat beragam, ada satu hal yang menyatukan seluruh lagu-lagu ini: semuanya ditulis pada malam hari, kebanyakan di sebuah kamar hotel di berbagai tempat di penjuru dunia saat AS sedang melakukan perjalanan konsernya. Teman AS yang paling setia dalam perjalanannya adalah buku, dan jika malam telah terlalu larut dan AS sedang sendirian, yang ia lakukan adalah membaca buku puisi favoritnya, dari Eka Budianta, Sapardi Djoko Damono dan lain-lain. Di saat-saat itulah lahir karya-karya AS yang berdasarkan puisi-puisi tersebut. Mulai tahun ini AS mengumpulkan kertas-kertas partitur tsb yang jumlahnya puluhan. Belum jelas sampai sekarang, "Nyanyian Malam" akan terdiri dari berapa lagu. 5 diantaranya kita dengarkan pertama kalinya di Hotel Alila, tgl 17 Juli nanti.
Karya lain yang cukup spesial adalah "A Hymn for the Olympic Sportsmen". Karya ini dipesan untuk dibawakan oleh Jakarta Children & Youth Choir pimpinan Rizal Tandrio yang ikut dalam konser memperingati Olympic Games di Beijing tahun ini. Pada tgl 16 Juli 2008, 1 hari sebelum event di Alila, mereka akan menyanyikannya di konser "The World Sings for the Olympics" di Hongkong, setelah beberapa hari sebelumnya menyanyikannya di Esplanade, Singapore. Acara tsb akan disiarkan oleh lebih dari 200 kanal TV di seluruh Asia. Hymne Ananda di Alila akan dibawakan oleh Bina Vokalia dalam versi "mini"nya.
Bina Vokalia juga akan membawakan karya Ananda lainnya, "Hei ! Jangan Kaupatahkan", sebuah karya paduan suara anak-anak berdasarkan sonet Sapardi Djoko Damono. Sonet tersebut mengajak anak-anak untuk mencintai tumbuh-tumbuhan dan lingkungan hidup di sekitar kita.
Dari puisi-puisi Sapardi Djoko Damono, Ananda juga telah membuat banyak karya lain, antara lain kumpulan "Senyap dalam Derai", dan karya besarnya "Ars Amatoria" yaitu sebuah kantata untuk soprano, bariton, paduan suara laki-laki dan anak-anak. Tiga nomor dari mahakarya ini akan dipertunjukkan di Alila : "Dalam Sakit" (yang kini lebih terkenal sebagai "lagu AIDS-nya Ananda" karena didedikasikan kepada seluruh korban AIDS di dunia), "Dalam Doaku" dan "Yang Paling Menakjubkan".