Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teater Gajah Mada Pentas di Kafe

Kompas.com - 14/07/2008, 21:21 WIB

YOGYAKARTA, SENIN--The Story of Tevye (TSOT), dipentaskan oleh Teater Gadjah Mada Yogyakarta, sebuah kelompok teater mahasiswa UGM yang berdiri sejak 1973, pada 17 dan 18 Juli 2008 di Jamaica Bar Jl. Prawirotaman 1 no 30 Yogyakarta, pukul 19.30 WIB.

TSOT, berawal dari sebuah proses dan diskusi panjang, pada keinginan mementaskan sebuah drama musical “FIDDLER ON THE ROOF” Karya Joseph Stein yang diangkat dari “Tevye and His Doughters” karya Solom Aleichem. Pada rangkaian perjalanan proses tersebut, muncul sebuah perkembangan ide yang cukup signifikan untuk mementaskan sebuah pertunjukan dari teks tersebut, hingga munculah The Story of Tevye.

Garis besar cerita masih berdasar pada teks FOTR, (dengan berbagai proses editing dan pengembangan tentunya), yang bercerita tentang keluarga Yahudi di masa awal Revolusi Rusia setelah peristiwa runtuhnya Tsar di dekade pertama abad ke-20 (1904-1905).

Teve menjadi tokoh sentral dalam cerita keluarga ini. Seorang ayah dari keluarga Yahudi yang menjujung tinggi tradisi dan adat istiadat Yahudi, harus menghadapi anak-anak perempuannya yang tumbuh dewasa. Di dalam tradisi mereka jodoh bagi anak perempuan ditentukan oleh orang tuanya, namun Tevye harus menghadapi kenyataan bahwa anak-anak perempuan mereka mulai mengenal kebebasan untuk memilih pasangan hidupnya.

Perubahan politik yang yang terjadi, berimbas pada berbagai segi kehidupan keluarga mereka, bahkan menjadi isu dalam konflk keluarga yang terjadi. Cerita bergerak di antara polemik identitas mereka sebagai keluarga Yahudi dan situasi-situasi kekinian yang memaksa mereka untuk berubah.

Pada akhirnya Tevye harus memilih untuk tetap mempertahankan identitas sebagai seorang pemimpin keluarga Yahudi yang hidup dalam tradisi ketat, atau menjadi seorang ayah yang mencintai dan menghormati pilihan hidup anak-anaknya. Peristiwa ini merupakan sebuah dilemasi antara harus mempertahankan tradisi, namun tetap bisa menerima kehidupan yang beranjak maju.

Pertunjukan ini juga mengangkat optimisme dan kekuatan untuk berbesar hati, dari kaum minoritas Yahudi agar tetap bertahan di tengah tekanan kaum mayor, serta berusaha menampilkan kehidupan dari orang Yahudi yang bertolak belakang dari stereotype yang melekat selama ini.

Untuk itu, kami berusaha mengajak masyarakat berpikir lebih obyektif, dan jeli dalam pemaknaan atau stereotype dalam menyikapi pergulatan kaum minoritas yang lebih kompleks.

TSOT, Dimainkan oleh aktor-aktor muda Teater Gadjah Mada. Ini merupakan tahapan awal belajar untuk pencapaian proses-proses berikutnya yang lebih baik. Produksi kali ini adalah produksi pementasan mandiri pertama bagi mereka di Teater Gadjah Mada. Walaupun begitu, mereka berusaha menyajikan sebuah pertunjukan alternatif, dalam arti tidak terpaku pada siapa memainkan apa, tapi siapapun bisa memerankan apapun.

Dalam pertunjukan ini, TSOT mungkin lebih tepat dikatakan sebagai sebuah peristiwa penceritaan drama oleh para aktornya. TSOT juga berusaha menyajikan pertunjukan drama yang ringan, tanpa harus merujuk pada sistem alur drama konvensional. Untuk itu, TSOT juga membawa peristiwa lain dalam pertunjukan dramanya seperti pop musik, contemporary dance, dan mobilitas visual serta dari segi ruang pertunjukan, yaitu di sebuah kafe, bukan gedung pertunjukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau