Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusunawa, Hunian Alternatif untuk Kalangan Bawah

Kompas.com - 22/07/2008, 13:07 WIB

JAKARTA, SELASA - Setelah gencar membangun rumah susun sederhana milik (rusunami) atau apartemen bersubsidi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan segera menggencarkan pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang dulu pernah ada. Sasarannya adalah penduduk kelas bawah Jakarta.

Pembangunan rusunawa juga sebagai upaya pengurangan lahan hunian dan pengembangan lahan hijau di Ibu Kota Republik ini. Pembangunan rusunawa merupakan bentuk amal dari 28 perusahaan pengembang yang tergabung dalam Real Estate Indonesia (REI) DKI Jakarta yang bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta.

"Kami (REI) hanya bangun fisiknya. Lahan dan infrastruktur semuanya dari Pemda," ujar Wakil Ketua/Ketua Bidang Rusunawa REI Ikang Fawzi di sela-sela pembukaan Musyawarah Daerah VI REI di Jakarta, Selasa (22/7).

Menurut Ikang, mengacu pada surat izin penunjukan penggunaan tanah (SIPPT), pembangunan rusunawa merupakan kewajiban bagi para pengembang di REI. Pembangunan rusunawa merupakan hibah murni kepada Pemprov DKI untuk dapat dipakai oleh masyarakat kalangan bawah. Namun, aturan tegasnya sedang ditunggu oleh REI melalui SK gubernur.

Tiga hingga empat tahun ke depan REI berencana membangun delapan menara rusunawa di Jakarta. Setiap menara akan terdiri atas delapan lantai dengan total 100 unit rumah per menara. Hingga pertengahan 2008 baru dua menara yang sudah dibangun di kawasan Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur.

Menurut Ikang, lantai dasar dua menara rusunawa sengaja dikosongkan. "Akan digunakan sebagai area fasilitas penunjang kebutuhan publik," ujar Ikang.

Pemprov DKI sebagai pengelola nantinya mempersiapkan mekanisme khusus penyewaan rusunawa ini. Menurut Asisten Pembangunan Pemprov DKI Sarwo Handayani, akan ada kriteria khusus bagi masyarakat yang mau tinggal di rusunawa agar tidak salah sasaran. "Ini kan untuk masyarakat kelas bawah," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com