Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

REI Upayakan "Ecogreen" dan Energi Alternatif

Kompas.com - 22/07/2008, 13:29 WIB

JAKARTA, SELASA - Real Estate Indonesia (REI) akan terus bergerak menuju pembangunan hunian yang ramah lingkungan dan hemat, menyusul fenomena pemanasan global, kelangkaan listrik, dan terus melambungnya harga minyak dunia yang memengaruhi kehidupan lingkungan dan ekonomi dalam negeri.

Ketua Umum REI Teguh Satria mengatakan, hal itu bisa saja dilakukan dengan mengembangkan konsep roof garden, yaitu pemanfaatan atap-atap gedung sebagai lahan hijau. Konsep ini sedang dipikirkan REI menyusul kerangka pembangunan vertikal di Jakarta, salah satunya di rusunami.

Menyusul kelangkaan ketersediaan listrik, dalam waktu dekat ini REI akan mengundang beberapa pengembang yang telah berhasil mengembangkan energi alternatif. "Kita akan minta mereka memaparkan keberhasilan mereka mengembangkan, baik itu solar energy maupun angin atau micro-hydro yang cocok untuk daerah-daerah tertentu," ujar Teguh seusai pembukaan Musda VI REI di Jakarta, Selasa (22/7).

Dengan demikian, REI mengharapkan akan menginspirasi pengembang lainnya dalam mengupayakan bangunan yang ramah lingkungan dan hemat energi. Menurut Teguh, produksi energi alternatif solar cell yang dihasilkan oleh perusahaan di Cimahi dan Jakarta memang masih tergolong mahal, sekitar Rp 50 juta untuk menghasilkan 6.000 watt.

"Itu kan kalau diproduksi satu, kalau REI (seluruh pengembang dalam REI) saya yakin bahwa biaya itu akan murah meski lebih mahal dari PLN," tandas Teguh. Jika keadaan ini terus berkembang, tentu saja sedikit demi sedikit, pengembang bisa mengurangi ketergantungan yang besar terhadap PLN.

Sementara itu, Asisten Pembangunan Pemprov DKI Jakarta Sarwo Handayani mengatakan bahwa pembangunan berwawasan ingkungan yang diupayakan oleh Pemprov DKI tidak lagi sekadar marak dengan penghijauan, tapi mengarah kepada pembangunan green building.

Konsep green building saat ini masih dalam tahap sosialisasi. "Bangunan yang ecogreen betul-betul mengarah kepada upaya mengurangi dampak pemanasan global. Jadi, lebih jauh lagi (melangkah)," ujar Yani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com