Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanaman Padi Terserang Hama Ulat

Kompas.com - 09/08/2008, 09:32 WIB

DENPASAR, SABTU - Tanaman padi berusia antara 1-3 bulan di kawasan Kertalangu, Denpasar, Bali, terganggu pertumbuhannya akibat serangan hama ulat. Batang tanaman yang terkena serangan, daunnya menguning lalu kering. Jika hama menyerang saat tanaman mulai berbuah, proses pembuahan menjadi gagal atau hampa dan kemudian mengering bersama daun dan batangnya. Hal itu ditemukan di areal persawahan Kertalangu yang berlokasi di sekitar tepi Jalan By Pass IB Mantra, Denpasar, Sabtu (9/8) pagi.

Kawasan dengan dukungan sekitar 80 hektar sawah petani sekitarnya, itu sejak tiga tahun lalu merupakan bagian dari lokasi yang dikemas secara khusus menjadi obyek wisata ekoturisme bernama Desa Budaya Kertalangu. Sesuai konsepnya ekoturisme Desa Budaya Kertalangu dikemas menjadi obyek wisata dengan tetap mempertahankan kelestarian lingkungan dan busaya setempat. Andalan utama Kertalangu adalah rekreasi jalan santai atau joging melalui jalan setapak sepanjang kurang 4 km yang mengitari atau sambil menikmati pemandangan areal sawah tesebut.

I Wayan Purnama (37), petani asal Banjar Kesambi, Kertalangu yang ditemui di sekitar areal sawahnya dalam kawasan tersebut, Sabtu pagi mengakui, sebagian tanaman padinya yang kini berusia sekitar 1,5 bulan, sudah terserang hama ulat. "Saya tidak tahu apa nama hamanya. Namun bentuknya berupa ulat berwarna kecoklatan. Hama itu bertambah ganas kalau sawah berkeadaan lembab, berair atau terkena hujan. Sebaliknya, hama melemah serangannya kalau kering," jelas petani pemilih sawah 50 are (5.000 m2) di kawasan Kertalangu, itu.

Hama ulat itu biasanya menggeret batang padi bagian pangkalnya. Setelah terkena geretan, daun tanaman langsung layu, menguning dan kering. "Kalau tanaman sedang berbuah, biji padi tidak berisi atau menjadi hampa," katanya.

Di sudut lain dalam kawasan yang sama, Ni Ketut Kerti (31) asal Banjar Kertajiwa (Kertalagu), menambahkan tanaman padi mereka di kawasan itu juga terserang tikus selain hama ulat. "Tikusnya banyak di sini," tutur Kerti yang sedang sibuk menghalau burung yang juga hama padi yang sedang berbuah.

Atas serangan kedua jenis hama tersebut, Purnama dan Kerti yakin produksi padi sawah mereka kali ini pasti akan merosot. Kehilangan produksi bahkan bisa mencapai separuhnya karena serangan hama terlihat meluas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau