Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rihanna Batalkan Konser

Kompas.com - 14/11/2008, 03:00 WIB

Jakarta, Kompas - Ancaman bom dari orang-orang iseng membuat surut Rihanna (20), penyanyi R&B asal Barbados yang populer lewat lagunya, Umbrella. Hari Jumat (14/11) ini ia membatalkan konsernya di Jakarta. ”Ada larangan berkunjung ke Indonesia,” demikian isi surat yang dikirim manajemen Rihanna.

Pembatalan ini membuat Showmaster, promotor konser Rihanna di Jakarta, kelabakan. ”Kami menerima surat pembatalan itu satu hari sebelum konser. Mereka membatalkan tanpa konsultasi dulu dengan kami,” kata Troy Reza Warokka dari Showmaster, Kamis (13/11).

Showmaster menggelar jumpa pers terkait pembatalan konser album Good Girl Gone Bad ini. Jumpa pers digelar di depan panggung yang sudah disiapkan untuk Rihanna. Karena Rihanna batal pentas, panggung itu satu per satu dipreteli.

Rihanna adalah penyanyi R&B asal Barbados yang tengah naik daun. Sejak tahun 2005, ia sudah mencetak tiga album berjudul Music of The Sun (2005), A Girl Like Me (2006), dan Good Girl Gone Bad (2008). Beberapa lagunya seperti Umbrella dan Unfaithfull menjadi hit di dunia.

”Manajemen Rihanna di New York menjanjikan Rihanna akan tampil di Jakarta awal tahun 2009.

Akibat pembatalan itu, Showmaster memperkirakan kerugian mencapai miliaran rupiah. Kerugian itu mencakup sewa gedung, promosi, sewa peralatan, membayar kru dan lain-lain.

Kembalikan uang tiket

Pihak Showmaster berjanji akan mengembalikan uang tiket yang sudah dibeli penonton. Kata Troy, penonton bisa menukarkan tiket di tempat pembelian semula mulai Senin (17/11). Uang pembelian tiket akan dikembalikan penuh tanpa potongan.

Konser Rihanna adalah konser yang ditunggu-tunggu banyak orang di Jakarta. Buktinya, 6.000 tiket terjual habis. Bahkan pada minggu pertama sejak penjualan tiket dibuka, menurut Troy, tiket untuk kelas festival A dan VIP langsung terjual habis. Tiket festival A dijual dengan harga Rp 1,25 juta dan VIP Rp 2,5 juta.

Menanggapi adanya penilaian bahwa Jakarta rawan bom, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iriawan, yang dihubungi semalam mengatakan, ”Itu hak mereka menilai seperti itu. Yang percaya itu tidak cermat,” katanya.

Menurut Iriawan, tidak satu pun ancaman bom belakangan terbukti. Polisi tidak menemukan satu pun barang bukti yang menguatkan tuduhan bahwa Jakarta rawan ledakan bom teroris.

Polisi bersikap serius menghadapi ancaman bom meski kemudian yang terungkap cuma ”lucu-lucuan” saja. (IND/WIN)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com