Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aceng-Dicky Tak Terkejar

Kompas.com - 23/12/2008, 10:27 WIB

Garut, KOMPAS - Hingga Senin (22/12) pukul 18.00, posisi pasangan Aceng Fikri-Dicky Candra masih sulit terkejar. Hasil penghitungan suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Garut menyebutkan, pasangan dari jalur perseorangan itu mengumpulkan 532.274 suara (56 persen), sedangkan Rudi Gunawan-Oim Abdurohim meraih 421.394 suara (44 persen).

Ketua KPU Kabupaten Garut Mohammad Iqbal Santoso, saat dihubungi melalui telepon, Senin, menjelaskan, perolehan suara itu tidak akan banyak berubah hingga hasil akhir diketahui pada Kamis depan. "Bahkan, tim Rudi-Oim sudah menyatakan menerima kekalahan mereka sekaligus mengucapkan selamat kepada pasangan Aceng Fikri-Dicky Candra," katanya.

Menurut catatan KPU Kabupaten Garut, dari jumlah warga yang memiliki hak pilih sebanyak 1.583.659 orang, 956.668 orang menggunakan hak pilihnya. Dari total kertas suara yang masuk tersebut, sekitar 1,7 persen di antaranya dinyatakan tidak sah. Adapun jumlah golput mencapai 38,5 persen. Unggul mutlak

Berdasarkan hasil pemantauan Litbang Kompas, dari 42 kecamatan di Garut, 29 kecamatan di antaranya dimenangi Aceng-Dicky. Kemenangan besar pasangan ini terutama di Kecamatan Tarogong Kidul dan Garut Kota.

Kemenangan signifikan pasangan ini diraih pula dari limpahan suara para pendukung pasangan calon yang tidak lolos ke putaran kedua. Alhasil, Aceng-Dicky yang pada putaran pertama berada di posisi kedua dengan 20,5 persen suara kini meraih suara terbanyak.

Di Kecamatan Tarogong Kidul, misalnya, Aceng-Dicky pada putaran pertama hanya memperoleh 21,8 persen suara. Namun, angka yang diraih melonjak menjadi 71,6 persen pada putaran kedua.

Kondisi serupa terjadi di Kecamatan Garut Kota, yang pada putaran pertama dimenangi Aceng-Dicky dengan perolehan suara 31,9 persen. Namun, pada putaran kedua, pasangan ini mengukuhkan kemenangan dengan 69,3 persen. Terdapat 18 kecamatan yang pada putaran pertama dimenangi pasangan lain, tetapi menjadi milik Aceng-Dicky pada putaran kedua.

Sementara itu, Rudi-Oim hanya meraih kemenangan di 13 kecamatan. Basis suara pasangan ini terutama di Kecamatan Wanaraja, Talegong, dan Sukaresmi dengan perolehan suara di atas 60 persen.

Bahkan, di Kecamatan Cihurip, pasangan ini meraih kemenangan mutlak 79,2 persen. Keempat wilayah itu merupakan daerah basis pendukung Rudi-Oim yang loyal. Terdapat 12 kecamatan yang loyal kepada Rudi-Oim sehingga baik pada putaran pertama maupun kedua dimenangi oleh pasangan ini.

Refleksi untuk parpol

Tokoh Sunda Tjetje Hidayat Padmadinata menyatakan, kemenangan sementara pasangan independen di Garut menunjukkan lemahnya pasangan yang diusung partai politik dan tumbuhnya ketidakpercayaan rakyat kepada parpol.

Hal itu terjadi karena krisis kewibawaan dan kepemimpinan yang selama ini terjadi di Garut. Terungkapnya kasus korupsi yang melibatkan mantan Bupati Agus Supriyadi serta menyeret puluhan anggota legislatif, kata Tjetje, menimbulkan trauma bagi rakyat Garut.

Meski demikian, ia berharap pasangan terpilih nanti tidak mengulangi kesalahan pendahulunya. "Pemimpin Garut terpilih harus mengutamakan kesejahteraan rakyat dan jangan justru membagi-bagi proyek dengan praktik balas budi kepada para pendukungnya," Tjetje menegaskan. (REK/NDW-Litbang Kompas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com