Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ryan "Menyimpang" karena Ibunya Selingkuh

Kompas.com - 11/02/2009, 09:37 WIB

TERSANGKA kasus kriminal terpopuler, Very Idham Henyansyah alias Ryan, mengaku titik balik hidupnya terjadi ketika ia menyaksikan sang ibu berselingkuh. Nukilan buku otobiografi Ryan, The Untold Story of Ryan, akan disajikan oleh wartawan Warta Kota, Dodi Hasanudin, mulai hari ini.

Seperti diberitakan, Ryan kerap mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang "kontroversial". Dia pernah mengaku berpacaran dengan seorang artis terkenal. Bahkan, dia dicap pembual dan pembohong oleh beberapa orang yang kesal dengan pernyataan-pernyataannya itu.

Titik balik Ryan terjadi ketika dia duduk di kelas I SD. Suatu hari, Ryan dilarang berangkat ke sekolah oleh sang ibu karena akan diajak ke tempat hajatan di luar desa. Di arena hajatan dengan hiburan pentas dangdut tersebut, Ryan menonton ibunya bercengkerama dengan para lelaki dewasa.

Ketika Ryan mengantuk, salah satu pria mengajak Ryan dan ibunya ke kamar. Ryan pun segera tidur. Ketika terjaga, Ryan menyaksikan ibunya sedang bercinta dengan laki-laki tersebut.

Ryan tidak bisa menerima kejadian tersebut. Sementara sang ibu memaksanya tutup mulut. Ryan pun menjadi anak yang pemurung dan lebih banyak berdiam diri. Meski begitu, semangat belajarnya tak padam karena dia ingin menjadi dokter. Alhasil, arek Desa Jatiwates, Tembalang, Jombang, Jawa Timur, ini selalu juara kelas.

Pengalaman traumatik lainnya terjadi sekitar setahun kemudian. Saat itu, keluarganya baru saja menggelar pernikahan Neny Kustiany, kakak tiri Ryan, yang berusia 14 tahun.

Suatu hari, Ryan pulang sekolah dan kegerahan sehingga ingin segera mandi. Alangkah kagetnya Ryan ketika membuka pintu kamar mandi melihat sang ibu dan menantunya mandi bersama. Malah, sang ibu mengajak Ryan mandi bareng.
"Ya Allah... Setan apakah yang membutakan mereka? Iblis mana yang merasuki mereka? Badanku terasa sangat dingin. Tidak sepatah kata pun bisa keluar dari mulutku. Aku hanya bisa tertunduk diam," tulis Ryan dalam bukunya.

Dari hari ke hari kelakuan ibunda Ryan makin menjadi-jadi. Ryan merasa tumbuh di lingkungan yang sangat tidak sehat dan tidak mendidik. Semua itu membentuk karakter Ryan menjadi sosok yang pendiam.

Ryan lulus SD sebagai yang terbaik dan diterima di SMPN 1 Tembalang. Di SMP, Ryan diejek sebagai banci. Meski begitu, dia tetap bersemangat ke sekolah yang jaraknya sekitar 21 km dari rumah dengan bersepeda.

***

Ryan lahir pada 1 Februari 1978 di Desa Jatiwates dengan bobot 5,1 kg! Bayi laki-laki ini adalah buah cinta pasangan Siatun-Achmadi. Sejak kecil, Ryan didandani seperti anak perempuan karena sang ibu, menurut Ryan, ingin punya  anak perempuan. Ryan memiliki dua kakak tiri dari dua penikahan Siatun terdahulu.

Ryan jarang bermain dengan anak laki-laki. Dia cenderung bermain dengan anak perempuan karena merasa lebih cocok. Di rumah, Ryan merasa kesepian. Dengan kedua kakak tirinya dia tidak akrab.

Saat SMP, Ryan menjalin hubungan dekat dengan gadis teman sekolahnya. Namun, dia menyadari dirinya tidak bisa mencintai makhluk yang konon
diciptakan dari tulang rusuk pria tersebut. Hubungan mereka pun bubar.

Seiring berjalannya waktu, Ryan semakin mafhum bahwa ibunya berselingkuh dengan lebih dari satu pria. Hal ini membuat dia membenci kaum hawa. Di sisi lain, Ryan merasa tak mendapat perlindungan dari sang ayah. Bahkan, dia mendapati sang ayah berselingkuh dengan budenya. Inikah yang membuat Ryan menemukan cinta sejatinya pada diri Novel?

(Bersambung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com