Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

D'Masiv Puaskan Penggemarnya di BBJ

Kompas.com - 28/08/2009, 02:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com--Tidak seperti biasanya, Kamis (27/8) malam pelataran Bentara Budaya Jakarta disulap menjadi panggung pertunjukan. Orang banyakpun mulai menyemut mulai jam 19.30.

Mereka hendak menyaksikan kelompok band D'Masiv yang sedang naik daun di belantika musik tanah air. Band yang digawangi oleh Rian Ekky Pradipta sebagai vokalis baru muncul sekitar jam 21.00.

Penantian mereka tidak sia-sia. Ratusan mata menatap tak hendak lepas terhadap lima personil D'Masiv yang memakai paduan jaket atau rompi terkecuali Dwiki Aditya Marshall (gitar).

Malam itu D'Masiv yang tampil dalam rangka Kilau Ramadhan yang diadakan oleh Kompas.Com Music Corner membawakan 5 lagu, yakni Tak Bisa Hidup Tanpamu, Merindukanmu, Diam Tanpa Kata dan 2 lagu teranyar mereka Mohon Ampun Aku serta Jangan Menyerah.

Saat membawakan lagu pertama Tak Bisa Hidup Tanpamu, Wahyu Piadji (drum) diam. Nurul Damar Ramadhan (gitar) dan Kiki panggilan Dwiki memetik gitar dengan rasa akustik. Begitu pula dengan Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bass). Sedangkan Rian bersenandung.

Suasana masih syahdu dan terjaga dengan lampu sorot jingga dan kuning. Suasana perlahan berubah, tatkala Wahyu memainkan stik drum-nya. Semakin lama semakin kencang dan semakin menghentak, diikuti alat musik lain. Para penggemar pun yang rata-rata usia remaja mengikuti irama tersebut sambil melambaikan tangan mengikuti gerakan sang vokalis.

Tanpa disuruhpun mereka meneruskan lirik lagu di saat Rian dengan sengaja berhenti. Lagu-lagu berikutnyapun tak kalah heboh. Para penggemar tak sungkan loncat-loncat dan berteriak histeris. "Gila, tadi heboh banget. Gue suka. Apalagi nglihat Kak Rai yang cakep," kata Linda (14), seusai pertunjukkan.

Di mata pelajar kelas III SMP 94 ini, Rai selain ganteng juga sangat pandai memainkan senar-senar bas. Sehingga kelompok musik ini tampil bagus. "Gue gak nyesel datang ke sini. Sampai loncat-loncat tadi," lontar warga Tanah Abang Jakarta Pusat ini dengan peluh yang masih membasahi pelipisnya. Hal senada juga dialami Devi (13). Pelajar kelas III SMP 60 ini sangat puas dengan penampilan band favoritnya itu.

Beda dengan Linda, ia sangat menyukai Rian. "Nyanyinya dihayati dan menyentuh hati. Makanya tadi ikutan loncat-loncat juga," katanya sambil menyeka rambut sepunggungnya yang basah oleh keringat. Penghayatan itu tampak di lagu kedua, Minta Ampun Aku. Sebelum lagu mulai dinyanyikan, Rian berujar bahwa hanya Tuhan yang mampu beri ampunan untuk kita. Kemudian ia mulai bernyayi lembut, "Minta ampun aku atas kesalahanku. Minta ampun aku untuk segala dosaku. Aku bukan siapa-siapa. Aku hanya mansuia yang tak lepas dari kesalalahan. Aku serahkan hidupku..." Para penggemar pun larut dalam suasana doa. Tenang. Sendu. Walaupun kemudian, mereka loncat-loncat kembali. ONE

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com