Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sampai Lupa Etiket Berponsel

Kompas.com - 04/10/2009, 18:14 WIB

KOMPAS.com - Akhir September lalu Hugh Jackman tampil dalam teater Broadway dalam lakon A Steady Rain. Ketika ia tengah hangat beradu dialog dengan sesama pemain, tiba-tiba dari arah penonton terdengar bunyi ponsel yang keras. Saking kerasnya, hingga seluruh orang di dalam teater mendengarnya, termasuk para aktor di panggung. Sontak Hugh Jackman berhenti akting dan berdiri menghadap penonton dan berkata, “Ayo, diangkat saja teleponnya, dijawab dulu. Kami bisa menunggu. Saya akan berhenti hingga Anda selesai bicara. Ayo, diangkat saja.”

Setelah beberapa saat, akhirnya seorang remaja menjawab telepon itu dengan malu-malu sambil ditatap oleh ratusan pengunjung teater. Insiden ini tercatat dalam berita di situs Shine.

Saat ini ponsel pintar makin memungkinkan seseorang untuk chatting dengan harga murah, kapan saja, di mana saja. Sayangnya, kemudahan teknologi ini tak membuat semua orang bisa menempatkan diri kapan dan bagaimana harus memanfaatkannya. Tak jarang, seperti cerita di atas tadi, seseorang jadi terlihat tidak punya sopan-santun bagaimana menggunakan ponsel. Meskipun hal ini seharusnya sudah Anda ketahui sejak dulu, mari kita lihat kembali bagaimana etiket menggunakan ponsel sehari-hari.

1. Setiap kali akan menonton sebuah pertunjukan (entah nonton film atau nonton teater), biasanya sudah diumumkan peringatan untuk menonaktifkan ponsel. Bayangkan, Anda sudah membayar tiket pertunjukan dengan harga yang mahal, tetapi yang bisa Anda dengar hanya penonton lain yang sibuk ngobrol di telepon dengan suara lantang. Bukankah hal ini amat mengganggu?

Maka, jika tak ingin mematikan ponsel, aturlah dalam keadaan getar atau mode silent (sunyi). Saat ini semua ponsel dilengkapi dengan mode ini. Jangan pernah lupa peraturan ini jika tak ingin mendapat pandangan sinis dari orang-orang di sekitar tempat duduk Anda. Kalau memang amat penting dan mendesak, akan lebih sopan jika Anda menjawab telepon masuk di luar ruangan; tentu ketika Anda mengetahui telepon masuk tersebut melalui mode getarnya. Sebaliknya, Anda berhak untuk mengingatkan orang yang mengganggu di dalam bioskop karena ponselnya.

2. Beberapa hari lalu, pemerintah Amerika Serikat sampai-sampai mengeluarkan larangan keras bagi para pengendara mobil. Peraturan ini berisi larangan untuk mengetik SMS sambil mengemudi. Ini sudah bukan lagi masalah etiket di Amerika, tapi menyangkut masalah hukum. Di Indonesia? Masih belum ada kesadaran semacam ini. Saat ini pengemudi kendaraan (mobil dan motor!) bukan hanya menelepon sambil mengemudi, tetapi juga mengetik SMS. Tidakkah ini adalah tindakan gegabah, mengganggu, sekaligus membahayakan orang lain? Setidaknya satu kali per hari Kompas.com mendapati mobil yang jalannya oleng, dan ternyata si pengemudi sedang mengetik SMS (atau sedang chatting). Jika memang amat penting, mengapa tidak meminggirkan kendaraanya dulu agar lebih aman?

Menurut The New York Times, Exxon Mobil mengadakan survei mengenai hal ini. Survei tersebut mempertanyakan apakah dengan menunda SMS atau menelepon saat sedang mengendarai mobil, produktivitas perusahaannya bisa menurun? Hasilnya, tidak sama sekali.

Oh, ya, bukan hal yang salah pula jika Anda menegur pengemudi taksi yang Anda tumpangi dengan seenaknya menjawab atau mengetik SMS kala mengemudi.

3. Perhatikan pula intonasi Anda saat menjawab telepon. Anda tak pernah tahu seberapa besar tingkat suara Anda jika tak menjadi orang kedua yang mendengar suara Anda. Perkirakan pula intonasi Anda ketika sedang menjawab telepon di ruang publik atau di angkutan umum. Tak jarang kita menemukan orang yang mengangkat telepon dengan berteriak-teriak. Aduh, mengganggu sekali!

4. Oprah Winfrey bahkan menggelar tanya-jawab etiket mengenai penggunaan ponsel, berikut beberapa hasilnya;
* Apa yang harus dilakukan ketika kita sedang rapat dengan seseorang tapi Anda khawatir dengan anak yang sakit di rumah atau ada masalah di kantor?

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com