Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arifin Putra Nekat Bawa Pisau

Kompas.com - 12/01/2010, 11:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Penjiwaan karakter yang cukup berat memaksa pesinetron Arifin Putra mengisolasi diri. Bahkan, agar karakter Adam yang dimainkannya dalam film Rumah Dara semakin kuat, Arifin harus menanamkan naluri sebagai seorang pembunuh berdarah dingin.

"Persiapannya untuk karakter ini aku masukin dalam kehidupan pribadiku selama berbulan-bulan," ungkap Arifin saat ditemui dalam jumpa pers film tersebut di Blitz Megaplex, Grand Indonesia Jakarta, Senin (11/1/2010) malam.

Diakui Arifin, apa yang dilakukannya itu hanya karena ia ingin total untuk film layar lebar pertamanya. "Karena seperti yang sudah gue bilang tadi, selama delapan tahun gue selalu memerankan karakter yang selalu sama (di sinetron), dan ini pengalaman pertama memerankan karakter antagonis," ujarnya.

Selama bebulan-bulan itu pula, pria bertubuh tegap ini mengubah pola pikirnya menjadi tidak normal. "Selama berbulan-bulan aku mulai bisa dibilang menjalani hidup bagaimana pola pikir pembunuh itu seperti apa," kata Arifin.

Agar mendalami karakter Adam dalam Rumah Dara, Arifin banyak mencari referensi karakter seorang kanibal di internet. "Aku banyakin cari referensi dari internet gitu soal kanibalisme dan pembunuhan berantai," jelas pria yang mengidolakan aktor Anthony Hopkins, yang berperan sebagai Dr Hannibal Lecter dalam film Hannibal.

Bahkan, pria yang acap kali berperan sebagai tokoh protagonis dalam sinetron itu nekat membawa senjata tajam. "Beberapa kali aku pikir gimana rasanya membawa senjata ke tempat umum. Ya sudah setiap kali aku fitnes, ke toko buku, di dalam tas aku bawa senjata tajam pisau lipat seperti itu. Ya sudah aku pengin tahu rasanya bawa senjata di tempat umum," imbuhnya.

Bahkan, hasil dari mengisolasi diri yang dilakukan Arifin tak jarang menuai protes dari orang terdekatnya. "Ya beberapa kali cekcok sama nyokap dan sama pacar," kata Arifin. "Pas di rumah ketemu nyokap ditanya ini-itu, aku jawabnya 'Ya, hemm...' sampai nyokap bilang, 'Fin lu apa-apaan sih sama nyokap sendiri kok jawabnya begitu'. Tapi aku bilang, 'Ma sudah deh, aku lagi persiapan film dan mama enggak akan ngerti'. Dia bilang, 'Ya sudah terserah kamu deh'," cerita Arifin.

Lanjut Arifin, demi menjaga mood-nya itu, ia bahkan melakukan hal yang sama di tempat shooting. "Pas shooting-nya juga memang agak 'sakit' ya, gue enggak mau ngomong sama sutradara, kru, dan pemain yang lain. Gue enggak mau ngomong dan gue enggak peduli mereka mau bilang gue sombong atau apa, ini buat jaga mood-nya," kata Arifin.

Bahkan, Arifin berusaha meyakinkan dirinya seolah dialah pembunuh sesungguhnya. "Pas sudah sampai lokasi duduknya juga kayak robot. Malah kalau ada kru atau apa yang lewat, kayaknya mau gimana gitu," tekannya.

Untunglah, karakter itu bisa segera lenyap selepas shooting film itu rampung. "Akhirnya itu semuanya lepas, pas scene terakhir sutradaranya teriak cut. Yap, rasanya lega sekali," ujar Arifin.

Diakui Arifin, apa yang dilakukannya itu tak lain karena ia ingin memperdalam karakter yang sudah lama diinginkannya. "Ya cukup happy karena mau enggak mau ini beda dengan akting yang dulu-dulu seperti protagonis, jatuh cinta, patah hati, bla bla bla. Yang ini beda sekali begitu film pertama enggak ada cinta-cintaan. Ya kurang lebih menyenangkan sekaligus menantang, karena dari dulu aku selalu menginginkan karakter antagonis yang asyik karakternya," pungkasnya. (C7-09)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com