Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Putri Diana Terpancar dalam Kehadiran Pangeran William

Kompas.com - 20/01/2010, 08:33 WIB

KOMPAS.com — Pangeran William dari Inggris hari Selasa (19/1/2010) disambut dengan sebuah upacara pembersihan Aborigin saat tiba di Australia untuk memulai kunjungan selama tiga hari, kunjungan pertamanya sejak dia datang sebagai seorang bayi, 27 tahun lalu.

Sekitar 2.000 penggemar bersorak menyambutnya di kawasan Redfern, pinggiran kota Sydney yang mayoritas berpenduduk Aborigin.

Para pemimpin penduduk asli Australia yang mengenakan cawat—seorang memegang bumerang, seorang membawa alat musik didgeridoo, dan yang ketiga mengenakan kulit posum—mengadakan ”upacara asap” tradisional kepada pangeran yang ada di urutan kedua sebagai pewaris takhta Inggris itu.

Suara didgeridoo bergaung saat seorang tetua Aborigin mengipas asap dari tumpukan daun yang dibakar untuk Pangeran, sebuah ritual pembersihan. William kemudian melambaikan tangan kepada massa sebelum masuk ke sebuah gedung pertemuan masyarakat untuk bertemu dengan anggota komunitas penduduk asli itu.

”Kami sangat senang bahwa dia datang ke bagian kota ini untuk bersama kami,” kata Lewis Kelly dari Kempsey, 420 kilometer sebelah utara Sydney. ”Saya terkejut ketika mendengar bahwa dia akan datang ke sini untuk bertemu dengan orang-orang asli, penduduk asli Australia.”

Pangeran William terakhir kali mengunjungi Australia tahun 1983, bersama orangtuanya, Pangeran Charles dan almarhumah ibunya, Putri Diana. Kunjungannya ke Australia kali ini dilakukan setelah kunjungan tiga hari ke Selandia Baru untuk meresmikan gedung mahkamah agung negara itu yang baru di ibu kota Wellington.

Massa yang sebagian besar orang Aborigin itu menyambutnya dengan sorakan dan tepuk tangan setelah William tiba, sementara beberapa orang memegang foto-foto ibunya.

Dalam pertemuan dengan para tetua Aborigin itu, William dihadiahi sebuah petisi tahun 1937 kepada Raja George VI yang meminta sebuah traktat dan meminta bantuan untuk menemukan dan mengembalikan kepala pejuang Aborigin, Pemulwuy.

Pemulwuy, yang menentang pemukim Inggris dan ditembak mati tahun 1802, dipenggal setelah mati dan kepalanya diyakini ditempatkan di sebuah stoples dan dikirim ke Inggris. Tempatnya tidak diketahui.

William, yang meminta sebuah kunjungan tiga hari tidak resmi untuk lebih mengenal Australia, terbang ke Sydney setelah sebuah kunjungan resmi ke Selandia Baru di mana dia mewakili neneknya, Ratu Elizabeth II, untuk pertama kalinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com