Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangeran William Merebut Hati Rakyat

Kompas.com - 22/01/2010, 03:24 WIB

Melbourne, Kamis - Pangeran William dari Inggris hari Kamis (21/1) bertemu dengan korban yang selamat dari kebakaran hutan tahun lalu di Australia selatan. Dia memberi kata-kata penghiburan dan kadang-kadang ciuman di pipi kepada mereka yang menyambutnya.

Kunjungan pangeran berusia 27 tahun ke Negara Bagian Victoria itu, pada hari terakhir kunjungan tiga harinya ke Australia, terjadi dua pekan sebelum ulang tahun pertama bencana yang memakan korban 173 jiwa dan menghanguskan 2.000 rumah itu.

William menggunakan satu-satunya pidato yang dia berikan di negara itu untuk memberi penghormatan kepada ribuan korban yang selamat. ”Hari ini saya berkesempatan melihat semangat Australia dalam bentuk paling murni dan luar biasa,” katanya.

Kunjungan tidak resmi selama tiga hari ke Australia itu dinilai berhasil meningkatkan popularitas keluarga kerajaan Inggris.

William bermain kriket bersama anak-anak keluarga korban bencana kebakaran. Pada awal kunjungannya di Sydney, dia bertemu dengan warga Aborigin dan kaum muda korban narkoba.

Berpakaian santai dan selalu siap dengan senyum dan canda, William menyingkirkan protokol untuk berfoto, berjabat tangan, bahkan mencium pipi beberapa orang yang menyambutnya.

Kepada wartawan setempat, pangeran yang berada di urutan nomor dua pewaris takhta Inggris itu mengatakan terkejut dengan sambutan yang begitu bersemangat, dengan ribuan orang menyerbunya.

Mendongkrak kerajaan

”Ini merupakan sambutan paling hangat yang pernah saya terima,” kata William kepada khalayak yang berkumpul untuk santap siang di Sydney. Perdana Menteri Negara Bagian New South Wales Kristina Keneally memuji kemiripannya dengan ibunya, almarhumah Putri Diana.

Publik Australia memberikan suara menolak untuk menjadi republik pada tahun 1999, dan pers lokal mengatakan, pangeran muda, tinggi, dan tampan itu telah memberi pukulan yang telak pada golongan yang ingin menjadikan Australia sebagai republik, artinya ingin lepas dari Kerajaan Inggris.

Arthur Edwards, fotografer kawakan surat kabar Inggris, Sun, mengatakan, tujuan kunjungan William ”mencoba membuat keluarga kerajaan lebih populer.”

Jubir gerakan republik, John Warhurst, mengakui William mempunyai kemampuan bersambung rasa dengan kaum muda, yang sebagian besar belum memutuskan apakah sebaiknya Australia lepas dari Inggris di masa depan atau tidak.

Menurut Warhurst, William memang berhasil membuat monarki Inggris menjadi berwajah modern. (AFP/AP/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com