Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MUI Cekal "Hantu Puncak Datang Bulan"

Kompas.com - 02/02/2010, 18:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara tegas menyatakan keberatan atas rencana dirilisnya film "Hantu Puncak Datang Bulan" di bioskop Indonesia pada 4 Februari mendatang. 

"Film ini mengandung pornografi yang dapat mengumbar syahwat dan kami sudah melakukan penelitian. Di dalamnya juga memperlihatkan kekerasan," ucap Amirsyah Tambunan Sekretaris Jendral Pengkajian dan Pengembangan MUI Pusat, dihubungi di Jakarta, Selasa (2/1/2010).

 

Menurutnya, pihak MUI telah memperingati Lembaga Sensor Film (LSF) untuk tidak meluluskan film yang dibintangi Andi Soraya itu, untuk diputar di bioskop. "Kami mendesak ketegasan kepada LSF agar film ini dihentikan karena dapat merusak moral bangsa. Sejauh ini, kita belum tahu apa film itu lolos (sensor) atau tidak, tapi yang jelas itu melanggar norma-norma pornografi . Boleh saja bebas berekspresi tapi tidak melanggar norma," paparnya.

 

Sebagai lembaga yang ada di masyarakat, pihak MUI hanya butuh dukungan untuk melakukan kontrol mengatur film yang akan tayang. "Kita sudah sering berdialog dengan LSF mereka sudah bekerja sesuai dengan kinerjanya kita hanya berikan dukungan moral," tandasnya.

 

Sementara itu, di tempat terpisah, pihak rumah produksi K2K, yang memproduksi film tersebut, menanggapi adanya keberatan dan larangan tersebut. "Mengenai hal itu kita sudah mendengar dan pihak K2K production sudah menerima surat pencekalan dari pihak MUI. Padahal film "Hantu Puncak Datang Bulan" akan tayang dua hari lagi di bioskop-bioskop tetapi apakah tetap boleh ditayangkan atau tidak kita masih menunggu kepastian," kata KK Deeraj ketika dihubungi melalui telepon genggamnya.

 

Namun pihak K2K tidak akan menyerah begitu saja, karena pihaknya sudah mendapatkan surat lulus sensor dari LSF. "Saya akan membicarakan secara ulang dengan pihak Lembaga Sensor Film sebab film ini kan sudah lulus sensor lalu kenapa harus dicekal. Kalau dicekal, saya sedih dan saya pusing apalagi sudah mengeluarkan bujet besar untuk film tersebut," tegasnya. (C9-09)

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com